Rahasia Kemampuan Saudi Mewujudkan 900 Perusahaan dengan 2000 Munafaktur Lokal 'Made in Saudi'

- 17 Oktober 2021, 19:57 WIB
Kapal ekspor non-minyak
Kapal ekspor non-minyak /arabnews.com


OKEJAMBI.COM - Kerajaan sedang bernegosiasi dengan 11 negara tentang kemungkinan perjanjian perdagangan bebas non-minyak Saudi, termasuk China, India, Pakistan, Australia, Selandia Baru, Inggris, Indonesia, Filipina, Bangladesh, Sri Lanka, dan AS. Kerajaan ingin mengekspor layanan termasuk transportasi, distribusi, layanan profesional dan keuangan, layanan komunikasi, layanan pos serta surat kilat, media, hotel, konstruksi dan kontrak, pendidikan dan pelatihan, perjalanan dan pariwisata, lingkungan, dan hiburan.

Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer Memberi Petunjuk Menjatuhkan Cristiano Ronaldo Lagi

Pada bulan Agustus 2021, Otoritas Pengembangan Ekspor Saudi mengatakan lebih dari 900 perusahaan Saudi dengan lebih dari 2.000 produk manufaktur lokal telah terdaftar dalam program kerajaan yaitu Made in Saudi. Itu adalah sebuah inisiatif untuk meningkatkan daya saing produk Saudi di dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Ekspor Non-Minyak Saudi Mengalami Kenaikan Fantastis hingga Mencapai $33,4 miliar dalam 6 Bulan Awal 2021

Program ini memberikan prioritas utama kepada 16 sektor ekonomi yang berbeda termasuk bahan kimia dan polimer, bahan bangunan, elektronik, dan pengemasan.

Selain itu, Otoritas Pengembangan Ekspor Saudi mengatakan pada bulan Agustus 2021 akan mengidentifikasi lebih dari 120 peluang tender internasional di sejumlah negara target, terutama yang mencakup konstruksi dan pasokan industri serta proyek infrastruktur. Pada bulan yang sama, Bank Ekspor-Impor Saudi menandatangani nota kesepakatan dengan Federasi Kamar-kamar Saudi untuk memberikan pinjaman kepada importir dan eksportir serta layanan keuangan lainnya.***

Editor: Anisa Nabilah Hidayati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x