Expo 2020 Dubai Perkenalkan Monument To the Living, Proyek Karya Arsitek Asal London, Asif Khan

- 18 Oktober 2021, 05:14 WIB
Monument to the living
Monument to the living /arabnews.com

OKEJAMBI.COM - Dibutuhkan lebih dari 200.000 pekerja dan 240 juta jam kerja gabungan untuk menghidupkan situs Expo 2020 Dubai yang luas. Sangat perlu mengucapkan terima kasih kepada tenaga kerja di Taman Jubilee, dengan nama pekerja individu yang diukir di batu.

Reem Al-Hashimi, direktur jenderal Expo 2020 Dubai, memiliki ide untuk monument to the living dan meminta arsitek asal di London Asif Khan untuk merancang proyek tersebut. Khan, yang juga merancang portal masuk besar-besaran Expo, bertemu banyak pekerja di lokasi selama lima tahun terakhir.

Baca Juga: Djibril Cisse Legenda Penalti Dengan Sangat Bersih

“Ini adalah bentuk pengakuan yang kuat, energi positif, dan kebaikan. Ini adalah pernyataan yang sangat manusiawi, dan pengingat bahwa manusia adalah inti dari apa yang telah dicapai. Secara umum, orang-orang yang membangun semua proyek yang mengubah dunia dan budaya kita ini jarang berterima kasih atau, jika memang demikian, secara umum dan impersonal. Apa yang kita lupakan ketika orang mengerjakan proyek adalah bahwa keluarga dan teman mereka adalah bagian dari proses berkorban. Mereka dari seluruh penjuru dunia, terutama Asia Selatan, dan mereka semua hidup bersama,” kata Khan (17 Oktober 2021).

Baca Juga: Pantaskah Messi Mendapatkan Ballon D'Or 2021 Karena Kartu Merah

Namun, merinci upeti bukanlah tugas yang mudah. Dengan spreadsheet yang mencantumkan ratusan nama sebuah tantangan membuat Khan menilai sebagai studi antropologis yang menarik.

Nama duplikat, ejaan alternatif, dan nama yang berkisar antara satu dan lima kata semuanya terpampang lengkap. Setiap kolom melingkar setinggi dua meter, terbuat dari batu kapur Oman, seperti buku di perpustakaan di mana setiap pekerja dapat menemukan nama mereka.

Baca Juga: Newcastle: Mencoba Menjual Impian Kepada Paul Pogba

“Ketika saya pertama kali mengunjungi situs itu, itu adalah gurun. Melalui karya orang-orang ini bata demi bata, sentimeter demi sentimeter monumen ini diubah. Mereka seperti penyihir yang mengubah keadaan materi," ujar Khan.

Halaman:

Editor: Anisa Nabilah Hidayati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x