Baru 39 Persen Perusahaan di Indonesia yang Siap Hadapi Serangan Siber

- 29 Maret 2023, 13:55 WIB
Ilustrasi - Hasil Studi Cisco.
Ilustrasi - Hasil Studi Cisco. /ANTARA/HO-Cisco/

"Keamanan siber terus menjadi prioritas utama pemerintah dan berbagai perusahaan di Indonesia. Dengan banyaknya layanan yang mengutamakan aplikasi saat ini, dan Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan digital ekonomi tercepat di Asia Tenggara, lebih banyak yang harus dilakukan untuk menutup kesenjangan kesiapan keamanan tersebut," kata Marina.

Survei double blind, pihak ketiga Perusahaan independen meminta 6.700 pemimpin keamanan dunia maya sektor swasta di 27 negara untuk melaporkan solusi apa yang telah mereka gunakan dan pada tahap penerapan apa mereka berada. Responden kemudian dikelompokkan menjadi empat tingkat kesiapan yaitu Beginner, Formal, Progressive dan Mature.

Indonesia termasuk peringkat pertama di dunia untuk kematangan sebesar 39 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 15 persen untuk kesiapan keamanan siber. Sekitar 28 persen bisnis di Indonesia sedang dalam tahap start-up atau pembentukan. Meskipun kondisi kelembagaan di Indonesia lebih baik dari rata-rata dunia, namun hal ini masih sangat rendah mengingat risikonya.

Kesenjangan kesiapan terlihat jelas, karena 96% responden memperkirakan insiden keamanan siber akan mengganggu bisnis mereka dalam 12 hingga 24 bulan ke depan. Biaya yang dikeluarkan karena tidak dipersiapkan sebelumnya bisa sangat besar, dengan 55 persen responden mengatakan bahwa mereka telah mengalami insiden keamanan siber dalam 12 bulan terakhir dan 35 persen dari mereka yang terkena dampak mengatakan bahwa insiden tersebut menyebabkan gangguan besar, kerusakan minimal $500.000.***

Halaman:

Editor: Hajrin Febrianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x