Network
OKEJAMBI.COM- Limbah pakaian sudah menjadi salah satu yang mengkhawatirkan di dunia. Padahal limbah pakaian termasuk limbah yang sulit terurai secara alami.
Membeli pakaian bekas digadang-gadang mampu mengatasi permasalahan ini. Adanya usaha pakaian bekas membantu masyarakat membeli barang berkualitas tinggi dengan harga murah.
Namun di balik itu, pakaian bekas yang dijual murah membuat masyarakat semakin konsumtif berbelanja pakaian. Di samping itu, baju-baju fast fashion juga turut membanjiri, menambah daftar panjang penghasil limbah pakaian.
Dilansir dari zerowaste.id, fast fashion merupakan istilah yang digunakan pada industri pakaian yang modelnya silih berganti dalam waktu yang sangat singkat.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 di Qatar Resmi Dibuka! CR7 & Messi Foto Bareng Saat Main Catur, Ada Apa?
Kualitas pakaian fast fashion ini cenderung buruk dan tidak tahan lama, sehingga bisa dijual murah. Pakaian fast fashion yang modelnya banyak dan selalu mengikuti tren ini juga menimbulkan efek ketidakpuasan bagi penikmatnya, sehingga mereka selalu membeli lagi dan lagi.
Selain itu, pelaku industri fast fashion biasanya juga tidak mempertimbangkan apakah bahan yang digunakan berbahaya atau tidak, seperti pewarna dan jenis bahan yang digunakan.
Dalam jangka panjang hal tersebut bisa menyebabkan masalah lingkungan dan sangat membahayakan. Dalam proses produksinya pun juga membahayakan kesehatan para pekerjanya.
