Studi Membuktikan: Penurunan Berat Badan Secara Instan Tidak Baik ?

- 1 Juni 2023, 16:00 WIB
Studi Membuktikan: Penurunan Berat Badan Secara Instan Tidak Baik ?
Studi Membuktikan: Penurunan Berat Badan Secara Instan Tidak Baik ? /Foto: Pixabay/zuzyusa/

Oke Jambi - Dalam upaya menurunkan berat badan, banyak orang mencari strategi yang dapat memberikan hasil lebih cepat. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa penurunan berat badan yang lambat ternyata lebih efektif daripada penurunan berat badan yang cepat. Mengapa demikian? Mari kita jelajahi lebih lanjut.

Dalam sebuah penelitian yang dilansir oleh Medicaldaily, disebutkan bahwa penurunan berat badan yang cepat berpotensi menghasilkan peningkatan berat badan yang juga cepat. Oleh karena itu, mengambil rute yang lebih lambat dalam proses penurunan berat badan menjadi lebih disarankan.

Namun, sebelum memutuskan untuk memulai program penurunan berat badan, penting untuk memahami bagaimana strategi ini bekerja dan memilih yang paling cocok dengan metabolisme individual masing-masing.

Baca Juga: Rambut Keriting Menawan: Ini Kiat Agar Rambut Keriting Tetap Sehat dan Rapi

Baca Juga: Kakak - Adik Autisme: Ada Peran Genetik yang Dibawa Sang Ayah

Strategi Penurunan Berat Badan

Ada dua strategi umum yang dapat dipilih, yaitu penurunan berat badan yang lambat dan penurunan berat badan yang cepat. Strategi penurunan berat badan yang lambat melibatkan langkah-langkah kecil yang dapat dicapai secara bertahap melalui perubahan pola makan dan aktivitas fisik. Konsep di balik strategi ini adalah bahwa mengatur berat badan adalah komitmen seumur hidup.

Di sisi lain, strategi penurunan berat badan yang cepat melibatkan diet rendah kalori yang menghasilkan penurunan lebih dari satu kilogram berat badan dalam seminggu. Meskipun terdengar menarik, cara ini umumnya tidak direkomendasikan oleh para ahli kesehatan. Penurunan berat badan yang cepat cenderung memfokuskan pada membatasi kalori, mengatur waktu makan, dan berpuasa, bukan pada olahraga.

Para ahli percaya bahwa dengan mengadopsi diet cepat, seseorang tidak hanya kehilangan lemak, tetapi juga kehilangan otot yang berperan penting dalam membakar lemak dan mempengaruhi laju metabolisme. Ketika diet dihentikan dan kembali ke pola makan normal, tubuh akan membakar lebih sedikit kalori dan berat badan akan kembali naik. Efek ini sering disebut sebagai efek "yo-yo" dari diet.

Halaman:

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x