Network
OKEJAMBI.COM – Seperti yang ditunjukkan Tom Hardy dalam sebuah wawancara, para penggemar datang, dan terus kembali untuk menonton berulang kali, itu sangat ia nikmati. Film pertama yang berhasil dipelajari ternyata berlanjut hingga film kedua.
“Saya pikir dengan apa pun, Anda ingin sesuatu yang baik saja yang diperhatikan. Dan jelas, itu tidak akan memunculkan kritik. Mereka benar-benar menyorot kami. Tapi penonton berbondong-bondong, itu sangat hebat. Itu seperti menyaksikan seorang yang diunggulkan diangkat dan disajikan dan dinikmati dan dinikmati apa adanya,” kata Tom Hardy (27 September 2021).
Baca Juga: Al-Nassr Memecat Mano Menezes dan Targetkan Pelatih Baru Sebelum Final Liga Champions AFC
Mungkin anda tidak yakin properti buku komik mana pun yang didukung oleh studio besar dapat mengambil sikap diunggulkan, tetapi anda pasti mengerti maksud Tom Hardy. Dia memimpin film Venom yang tidak memiliki Spider-Man, yang dibuat oleh studio yang telah menghentikan franchise Spider-Man-nya sendiri.
Mungkin mudah untuk mengatakan bahwa Venom dibuat untuk berprestasi rendah. Tetapi begitu Hardy melihat tanda terima box office, dia langsung beraksi.
“Kami langsung menelepon Tom Rothman di Sony dan berkata, ‘Lihat, bisakah kami melakukan yang kedua, karena kami benar-benar ingin mengambil apa yang kami pelajari dari yang pertama dan melanjutkan dan mulai menulisnya’. Kedua, untuk terjun lagi dan lihat apakah kita bisa mendorongnya lebih jauh,” ungkapnya.
Tom Hardy tidak bisa membawa Ruben Fleischer bersama untuk Venom: Let There Be Carnage, tetapi dia dan Woody Harrelson meyakinkan Planet of the Apes dan all-star Lord of the Rings bersama Andy Serkis untuk mengambil kendali.
