Perusahaan Label Musik HYBE yang Menaungi Boyband BTS akan Menjajaki Amerika Serikat

- 16 Maret 2023, 18:05 WIB
Para anggota boyband K-pop BTS berpose untuk foto saat konferensi pers mempromosikan album baru mereka "BE (Deluxe Edition)" di Seoul, Korea Selatan, 20 November 2020.
Para anggota boyband K-pop BTS berpose untuk foto saat konferensi pers mempromosikan album baru mereka "BE (Deluxe Edition)" di Seoul, Korea Selatan, 20 November 2020. /REUTERS/Heo Ran/

Oke Jambi - Perusahaan label musik terbesar di Korea Selatan bernama HYBE yang mengelola boyband BTS akan mengumumkan sejumlah besar akuisisi dan investasi di tahun ini, karena raksasa K-pop ini ingin mengepakkan sayap dan meningkatkan kehadirannya di Amerika Serikat (AS), demikian diungkapkankan pimpinannya pada hari Rabu, 15 Maret 2023.

Upaya perusahaan HYBE tersebut untuk memperluas portofolio perusahaan label musik dan platform komunitas penggemar ini dilakukan setelah HYBE pada hari Minggu, 12 Maret 2023 menarik rencananya untuk juga mengambil alih label saingannya SM Entertainment setelah pertempuran selama berminggu-minggu dengan raksasa media sosial Kakao.

"Kami akan mengumumkan sejumlah besar akuisisi dan investasi yang dilakukan dalam tahun ini sebagai bagian dari upaya kami untuk memperluas kehadiran kami di AS," kata pimpinan perusahaan HYBE, Bang Si-hyuk, dalam sebuah konferensi pers bersama reuters, Selasa, 14 Maret 2023.

Baca Juga: Badai Freddy Menelan 190 Korban Jiwa di Malawi

Bang Si-hyuk menambahkan, bahwa perusahaan tersebut juga sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi label label papan atas lainnya di pasar musik latin ini.

Perusahaan HYBE memiliki beberapa label anak perusahaan dan perusahaan manajemen termasuk Ithaca Holdings, yang menaungi sejumlah artis termasuk BTS, Ariana Grande dan Justin Bieber. Diketahui juga perusahaan HYBE ini mengoperasikan platform Weverse. Platform tersebut merupakan sebuah platform komunitas penggemar, di mana para artis mengunggah konten eksklusif untuk berkomunikasi dengan para penggemar.

Meskipun berdampak dalam peningkatan pengeluaran per orang di kalangan penggemar K-pop, Bang mengatakan bahwa pertumbuhan popularitas salah satu ekspor budaya terpopuler Korea Selatan tersebut mengalami perlambatan di beberapa negara Asia Tenggara pada khususnya.

"Perlambatan ini sebagian besar, namun tidak secara eksklusif, ini disebabkan oleh absennya Boyband BTS tersebut yang diketahui saat ini sedang dalam masa rehat sebagai sebuah grup," ujarnya.

"Tanpa Boyband BTS, pasar musik menyusut secara drastis," tambah Bang.

Bang belum dapat mengungkapkan mengenai rincian kesepakatan kerja sama kemitraan baru dengan Kakao Entertainment dalam mengelola bisnis platform penggemar, tetapi Bang menambahkan bahwa ia secara pribadi puas dengan kesepakatan kerja sama tersebut, meskipun kalah dalam penawaran untuk mengakuisisi SM Entertainment.

Halaman:

Editor: Hajrin Febrianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x