Network
OKEJAMBI.COM - Pejabat PBB menandatangani kesepakatan dengan Bangladesh pada Sabtu, 9 Oktober 2021. Yaitu kesepakatan untuk membantu menyediakan layanan dasar bagi ribuan pengungsi Muslim Rohingya yang telah dipindahkan ke kamp-kamp di sebuah pulau terpencil di Teluk Benggala.
Pemerintah Bangladesh telah memindahkan hampir 19.000 pengungsi Rohingya ke pulau Bhasan Char dari kamp perbatasan. Meskipun ada protes oleh beberapa pengungsi dan oposisi dari kelompok hak asasi, yang mengatakan pulau dataran rendah itu rentan terhadap banjir dan badai.
Baca Juga: Sergio Busquets Dari Spanyol Dinobatkan Sebagai Pemain Final UEFA Nations League 2021.
Pihak berwenang di negara Asia Selatan yang berpenduduk padat itu pada akhirnya ingin pulau itu menampung sekitar 10% dari 1 juta pengungsi Rohingya yang saat ini tinggal di kamp perbatasan setelah melarikan diri dari kekerasan di negara Myanmar. UNHCR, badan pengungsi PBB, mengatakan perjanjian yang ditandatangani pada Sabtu memungkinkan kerja sama yang erat dengan pemerintah dalam menyediakan layanan bagi populasi pengungsi yang terus bertambah di pulau itu.
“Ini mencakup bidang-bidang utama perlindungan, pendidikan, pelatihan keterampilan, mata pencaharian dan kesehatan, yang akan membantu mendukung para pengungsi untuk menjalani kehidupan yang layak di pulau itu dan lebih mempersiapkan mereka untuk kembali ke Myanmar secara berkelanjutan di masa depan,” kata UNHCR .
Baca Juga: Anime The Prince of Tennis II Mendapat Switch Game Dari Bushiroad
Sekitar 81.000 Rohingya harus tinggal di pulau itu dalam waktu tiga bulan. Mohammad Mohsin, seorang pejabat senior di Kementerian Penanggulangan Bencana dan Bantuan, mengatakan kepada wartawan setelah menyanyikan kesepakatan tersebut.
“Sekarang kami akan mendapatkan cukup bantuan yang kami butuhkan,” Mohammed Arman, pengungsi Rohingya.
