PBB tuntun Libya Atas Penembakan Migran Melarikan Diri

- 14 Oktober 2021, 12:36 WIB
Migran
Migran /World

OKEJAMBI.COM - Pasukan keamanan Libya menggunakan kekuatan yang tidak perlu dan tidak proporsional untuk menahan para migran Afrika, menembak mati beberapa dari mereka yang mencoba melarikan diri. kata kantor hak asasi manusia PBB pada Selasa ketika mereka menuntut penyelidikan atas kekerasan tersebut.

Ratusan migran dan pengungsi telah menunggu di luar pusat PBB di Tripoli dalam beberapa hari terakhir untuk mencari bantuan dalam melarikan diri dari Libya setelah apa yang disebut kelompok bantuan sebagai tindakan keras di mana ribuan ditangkap dan beberapa ditembak. Migran dan pencari suaka, beberapa di antaranya klaimnya tertunda, telah menjadi sasaran operasi berat oleh pasukan keamanan Libya, juru bicara hak asasi manusia PBB Marta Hurtado mengatakan pada briefing PBB di Jenewa.

Baca Juga: Lagu 'Srivalli' Tembus 5 Juta Streaming dalam 10 Jam, Film 'Pushpa: The Rise' Akan Tayang Desember 2021

“Ini telah mengakibatkan pembunuhan dan cedera serius, peningkatan penahanan dalam kondisi yang mengerikan, serta pengusiran individu ke negara-negara di Afrika sub-Sahara tanpa proses hukum,” kata Hurtado.

"menangani masalah kompleks dalam file migrasi ilegal, karena merupakan tragedi manusia selain konsekuensi sosial, politik dan hukum secara lokal dan internasional,” ucap Pemerintan PN Libya.

Libya telah menjadi titik transit utama bagi para migran yang ingin mencapai Eropa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Beberapa telah dikembalikan ke sana oleh Penjaga Pantai Libya setelah berangkat dengan perahu reyot.

Baca Juga: Barcelona Korbankan Sergio Busquets Jika Franck Kessie Gabung Barcelona

Pejabat Kementerian Dalam Negeri pertama kali menggerebek pemukiman informal ratusan migran dan pencari suaka di Gergaresh barat Tripoli pada 1 Oktober, memborgol, menangkap, dan menembak atau memukuli mereka yang melawan, kata Hurtado.

Sekitar 500 migran berhasil melarikan diri dari pusat penahanan Gheriyan di Tripoli pada 6 Oktober dan dikejar oleh penjaga yang melepaskan tembakan menggunakan peluru tajam. menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lainnya.

Halaman:

Editor: Anisa Nabilah Hidayati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x