Network
OKEJAMBI.COM - Menurut Dr. Shuchin Bajaj, direktur pendiri, Ujala Cygnus Group of Hospitals, Weaver Syndrome yang dialami oleh Rumeysa Gelgi, wanita asal Turki ini ditandai dengan pertumbuhan yang cepat yang biasanya dimulai sebelum kelahiran (prenatal onset). Tinggi 215,16 cm untuk ukuran wanita termasuk pertumbuhan di atas rata-rata.
“Pertumbuhan fisik dan perkembangan tulang atau maturasi bisa terjadi lebih cepat dari rata-rata. Gejala lain bisa termasuk peningkatan tonus otot atau hipertonia dengan refleks spastisitas, perkembangan gerakan volunter yang lambat atau retardasi psikomotor, karakteristik fisik tertentu, dan kelainan bentuk kaki. Pengobatan Sindrom Weaver bersifat simtomatik dan suportif. Seorang ahli ortopedi dapat dikonsultasikan untuk koreksi deformitas kaki. Konseling genetik mungkin bermanfaat bagi pasien dan keluarganya Dr. Shuchin Bajaj (14 Oktober 2021).
Baca Juga: Georgieva Tetap Sebagai kepala Bank Dunia, Ekonomi China Makin Terpuruk
Menurut situs web Guinness, yang sangat menarik adalah bahwa pemegang gelar wanita dan pria tertinggi berasal dari Turki Rumeysa, dan Sultan Kösen (251 cm; 8 kaki 2,8 inci) kejadian langka dalam sejarah Guinness World Records. Pemegang rekor sebelumnya adalah Yao Defen asal Cina yang mencatat tinggi rata-rata 233,3 cm (7 kaki 7 inci) ketika terakhir kali didokumentasikan pada tahun 2010.
Khususnya, 2009 adalah terakhir kalinya kedua pemegang memiliki kewarganegaraan yang sama ketika Bao Xi Shun asal China (236,1 cm; 7 kaki 8,95 inci) dan Yao Defen (233,3 cm; 7 kaki 7 inci) masing-masing memegang rekor pria dan wanita tertinggi. Untuk saat ini rekor direbut oleh Rumeysa Gelgi.***
