UNICEF Buka Suara Tentang 10.000 Anak Yaman Tewas dan Cacat di Yaman Sejak 2015

- 20 Oktober 2021, 07:56 WIB
Anak pengungsian Yaman
Anak pengungsian Yaman /arabnews.com

OKEJAMBI.COM - Sekitar 10.000 anak tewas atau terluka sejak 2015 dalam perang milisi Houthi yang didukung Iran melawan pemerintah sah Yaman. Pada hari Selasa, 19 Oktober 2021 badan anak-anak PBB melakukan kunjungan ke Yaman.

“Itu setara dengan empat anak setiap hari. Angka itu hanya termasuk korban anak-anak yang nasibnya diketahui oleh agensi dan ada banyak lagi lainnya,” kata James Elder/juru bicara UNICEF.

Baca Juga: Newcastle: Mencoba Menjual Impian Kepada Paul Pogba

Houthi diketahui telah merekrut ribuan anak-anak dan memaksa mereka untuk berperang. Bahkan sering kali mengirim mereka ke garis depan ketika pertempuran baru dimulai dan korban paling banyak.

Juru bicara UNICEF menyerukan diakhirinya pertempuran, dan memohon suntikan dana untuk evakuasi agar tetap berjalan. Sumbangan biaya untuk mengatasi hal ini dianggap sangat krusial.

Baca Juga: Manga 'Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba' Berhasil Meraup Ratusan Juta Copy Sejak Penayangan 2019

“UNICEF sangat membutuhkan lebih dari $235 juta untuk melanjutkan pekerjaan penyelamatan nyawanya di Yaman hingga pertengahan 2022. Jika tidak, agensi akan dipaksa untuk mengurangi atau menghentikan bantuan vitalnya untuk anak-anak yang rentan. Pendanaan sangat penting. Kita dapat menarik garis yang jelas antara dukungan donor dan nyawa yang diselamatkan. Tetapi bahkan dengan dukungan yang meningkat, perang harus diakhiri. Pada tingkat pendanaan saat ini, UNICEF tidak dapat menjangkau semua anak-anak ini. Tidak ada cara lain untuk mengatakan ini tanpa lebih banyak dukungan internasional, lebih banyak anak, mereka yang tidak bertanggung jawab atas krisis ini, akan mati,” kata Elder.***

Editor: Anisa Nabilah Hidayati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x