Network
OKEJAMBI.COM - Kapolda Jambi Irjen Pol. Rusdi Hartono membuka kegiatan Rakernis Fungsi Intelkam Polda Jambi dan Jajaran T.A 2022 pada Senin, (28/11/2022).
Bertempat di Ratu Convention Center (RCC) Jambi kegiatan Rakernis Intelkam Polda Jambi kali ini bertema yaitu Optimalisasi Kinerja Intelijen Keamanan Polri dalam rangka persiapan pengamanan Nataru serta Pemilu serentak Tahun 2024 guna mewujudkan Kamtibmas yang Kondusif di Prov. Jambi
Pada kesempatan tersebut Kapolda Jambi menyampaikan kepada peserta rakernis untuk menjadikan kegiataj ini sebagai sarana untuk melakukan evaluasi dan analisis situasi Kamtimbas di Provinsi Jambi.
Baca Juga: Peduli Korban Gempa Cianjur, Polda Jambi Salurkan Bantuan Kemanusiaan
Kapolda Jambi berharap Jajaran Intelkam dapat mempersiapkan diri dengan melakukan deteksi aksi melalui kegiatan deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini serta harus dapat merekonstruksi berbagai ancaman nyata yang di hadapi saat ini, terutama tahapan Pemilu 2024 yang kini sudah mulai dirasakan gejolak politiknya.
" Pada kesempatan ini, saya mengharapkan kepada seluruh Jajaran Intelkam untuk melakukan aksi-aksi nyata kegiatan Intelijen yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan deteksi aksi guna mendukung fungsi lain serta untuk mengantisipasi permasalahan-permasalahan sosial dan Kamtibmas yang masif akhir-akhir ini. " Ungkap Kapolda Jambi
Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karir Anak Penjual Nasi Uduk yang Jabat Kapolda Jambi! Irjen Pol Rusdi Hartono
Ditekankan juga oleh Irjen Pol. Rusdi untuk selalu mengembangkan diri dengan mengikuti perkembangan situasi yang terjadi tidak hanya pada tataran lokal wilayahnya, namun juga mengikuti perkembangan yang terjadi pada wilayah lain, regional dan global.
" Manfaatkan seluruh sumber daya organisasi yang ada untuk mendukung kegiatan operasional intelijen, sehingga hasil kegiatan dapat maksimal dan bermanfaat. " Ungkapnya
Kapolda Jambi juga mengingatkan kepada personel intelijen jangan hanya terpaku kepada tokoh-tokoh dan ormas-ormas yang berhubungan dengan politik, namun target operasi juga harus dikembangkan ke sasaran lain terutama yang berkaitan dengan terorisme, mengingat pengalaman sebelumnya fenomena aksi-aksi teror yang meningkat menjelang pelaksanaan Nataru dan pesta demokras.
