Keajaiban Geologi & Budaya Taman Bumi UNESCO Global Merangin Jambi: Pesona Permata di Pulau Sumatra

- 25 Mei 2023, 13:15 WIB
Keajaiban Geologi & Budaya Taman Bumi UNESCO Global Merangin Jambi: Pesona Permata di Pulau Sumatra
Keajaiban Geologi & Budaya Taman Bumi UNESCO Global Merangin Jambi: Pesona Permata di Pulau Sumatra /Foto: Instagram @geoparkmeranginjambi/

Oke Jambi - Taman Bumi UNESCO Global Merangin Jambi terletak di bagian tengah Pulau Sumatra, Indonesia. Geopark ini mencakup 12 dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Daerah ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan, dengan topografi yang meliputi dataran rendah di sisi timur dan pegunungan di sisi barat, dengan puncak tertinggi mencapai 2.900 meter di atas permukaan laut di Gunung Masurai.

Keunikan geologi di Taman Bumi UNESCO Global Merangin Jambi berkontribusi pada pemandangan yang menakjubkan. Daerah ini juga diakui sebagai bagian dari Warisan Dunia, Hutan Hujan Tropis Sumatra, yang dicatat pada tahun 2004. Hutan ini menjadi rumah bagi lebih dari 4.000 spesies tumbuhan dan 372 spesies hewan, termasuk beberapa spesies yang terancam punah seperti harimau Sumatera. Lanskapnya yang beragam mencakup formasi karst, lembah, dan gunung, yang tidak hanya memberikan habitat bagi kehidupan, tetapi juga menyimpan bukti peradaban manusia dari zaman kuno hingga masa kini.

Baca Juga: Atlet Jambi Minim Perhatian, ketika Juara Jadi Kebanggaan

Salah satu daya tarik geologi utama di Taman Bumi UNESCO Global Merangin Jambi adalah endapan fosil flora Permian. Endapan ini berasal dari Cathaysialand, mikrobenua yang terpisah dari Gondwana pada periode Permian. Taman Bumi ini menyimpan fosil-fosil unik seperti Araucarioxylon dan Agathoxylon, yang merupakan sisa-sisa flora terakhir dan spesimen yang terbuka dari jenisnya di dunia. Fosil-fosil ini ditemukan dalam lingkungan sedimen danau dan disertai dengan fosil-fosil daun dan fosil laut dangkal Fusulina. Keunikan lainnya adalah penemuan fosil ini dalam hubungan stratigrafi dengan produk-produk vulkanik seperti aglomerasi dan lava basaltik. Fosil-fosil ini diyakini berasal dari zaman Karbon Pennsylvanian sekitar 303 juta tahun yang lalu di area Karing Palaeovolcanic.

Taman Bumi Merangin Jambi juga memiliki gua-gua karst dari Formasi Mersip Peneta, yang berasal dari periode Jura hingga Kretaseus. Gua-gua ini merupakan hasil dari proses geologi yang terjadi akibat subduksi Lempeng Ngalau ke arah Blok Sumatra Barat yang dikenal sebagai "Cathaysialand." Selain itu, Taman Bumi ini juga memiliki daerah pegunungan di bagian baratnya, termasuk Kompleks Vulkanik Masurai dari periode Kuarter. Wilayah ini menawarkan kaldera terakhir yang diketahui di Pulau Sumatra dan di Indonesia. Kompleks Vulkanik Masurai ini terhubung dengan Sistem Sesar Sumatera segmen Dikit yang aktif sejak era Miosen Tengah hingga saat ini.

Selain kekayaan geologinya, Taman Bumi UNESCO Global Merangin Jambi juga berkomitmen untuk pembangunan berkelanjutan. Bersama-sama dengan masyarakat lokal, geopark ini mendukung keadilan dan kemakmuran, menjaga warisan budaya, dan mempromosikan pengetahuan pribumi sebagai warisan ilmiah yang berharga. Taman Bumi ini memberikan platform untuk mempelajari masa lalu, masa kini, dan masa depan. Komunitas pribumi yang mewarisi hutan tradisional dan praktik pertanian ramah lingkungan berperan aktif dalam menjaga sumber air dan kesuburan tanah, serta menghadapi perubahan iklim dengan mengembangkan sumber energi mikro-hidro yang berkelanjutan.

Komunitas dan pemangku kepentingan di Taman Bumi Merangin Jambi berperan aktif dalam kolaborasi dan membentuk jaringan. Mereka menggunakan konservasi, pendidikan, dan kesejahteraan sebagai alat penting untuk pengembangan geopark. Mereka melaksanakan program pendidikan dan menjadi mitra dalam mempromosikan geowisata dan geoproduk di Taman Bumi Merangin Jambi.

Taman Bumi UNESCO Global Merangin Jambi merupakan sebuah tempat yang memadukan keindahan alam, keunikan geologi, dan upaya berkelanjutan untuk menjaga lingkungan dan memajukan masyarakat lokal. Geopark ini adalah sebuah permata di Pulau Sumatra yang patut dijaga dan dipelajari sebagai bagian dari kekayaan alam dan budaya Indonesia.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: UNESCO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x