SEKTOR JASA KEUANGAN DI PROVINSI JAMBI TUMBUH POSITIF DAN TERJAGA

- 12 Februari 2024, 18:58 WIB
Logo OJK
Logo OJK /ANTARA/Aditya Pradana Putra

Oke Jambi - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi (OJK Jambi) mencatat kinerja Sektor Jasa Keuangan (SJK) di Jambi pada posisi Desember 2023 tumbuh positif dengan fungsi intermediasi berjalan dengan baik, dan profil risiko yang terjaga sejalan dengan semakin tingginya aktivitas ekonomi. OJK Jambi juga terus berkomitmen untuk menjaga sektor jasa keuangan agar tetap stabil ditopang permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai.

OJK Jambi terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder dalam menjalankan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jambi melalui pelaksanaan Rapat Pleno TPAKD di 3 (tiga) Kabupaten yaitu Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Tebo dengan harapan menjadi langkah awal pada tahun berikutnya sebagai upaya terciptanya visi misi TPAKD 2021-2025 yaitu peningkatan ekosistem keuangan inklusif di daerah dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di daerah beserta masyarakat sekitar.

OJK Jambi senantiasa menjaga aspek pelindungan konsumen, edukasi kepada Komunitas, Mahasiswa, Dosen, pemberian layanan SLIK, dan pengaduan konsumen di Jambi.

Perkembangan Sektor Perbankan

Kinerja intermediasi Bank Umum (BU) stabil dan tumbuh, per Desember 2023 kredit tumbuh sebesar 6,21 persen (yoy) menjadi Rp50,21 triliun untuk kredit konvensional tumbuh sebesar 5 persen (yoy) menjadi Rp44,98 triliun dan untuk pembiayaan syariah tumbuh sebesar 17,85 persen menjadi Rp5,23 triliun.

Terdapat peningkatan pada Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 0,21 persen (yoy) yang berasal dari DPK perbankan konvensional yang turun sebesar 0,37 persen (yoy) menjadi Rp40,43 triliun, namun DPK perbankan syariah meningkat sebesar 6,30 persen (yoy) menjadi sebesar Rp4,06 triliun.

Loan to Deposit Ratio (LDR) BU pada Desember 2023 tercatat sebesar 112,84 persen atau lebih tinggi dari LDR BU nasional sebesar 84,68 persen. Sementara itu, kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL sebesar 1,81 persen berada di bawah rasio NPL nasional sebesar 2,14 persen.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit BU di Jambi masih didominasi oleh konsumsi sebesar 42,68 persen diikuti modal kerja sebesar 31,29 persen dan Investasi sebesar 26,03 persen. Selanjutnya, berdasarkan kategori debitur, porsi penyaluran kredit kepada UMKM tercatat sebesar 46,09 persen dan non-UMKM sebesar 53,91 persen. Hal ini sejalan dengan porsi penyaluran kredit terbesar masih pada sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga (termasuk multiguna) sebesar 29,33 persen, diikuti dengan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 26,34 persen dan perdagangan besar dan eceran sebesar 17,15 persen.

Kinerja intermediasi kredit BPR di Jambi bertumbuh positif pada Desember 2023 sebesar 11,55 persen (yoy) menjadi Rp1.090,07 miliar dan DPK tumbuh 10,68 persen (yoy) menjadi Rp989,98 miliar.
Loan to Deposit Ratio (LDR) BPR di Jambi pada Desember 2023 tercatat sebesar 82,05 persen dan kualitas kredit bermasalah dengan rasio NPL sebesar 3 persen (yoy).
Porsi kredit modal kerja sebesar 53,93 persen dari total penyaluran kredit, diikuti dengan investasi 30,26 persen dan konsumsi sebesar 15,81 persen. Selanjutnya, porsi penyaluran BPR kepada UMKM tercatat sebesar 82,50 persen dan kepada non-UMKM sebesar 17,50 persen.

Berdasarkan lapangan usaha, porsi terbesar pada sektor konstruksi sebesar 24,31 persen, diikuti oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 18,71 persen.

Halaman:

Editor: Husnul Khotimah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x