(Oleh : Rizal Jupri)
Oke Jambi - "Nanti saja rajin ibadah, pas waktu tua", mungkin kalimat seperti itu kerap kita jumpai di kalangan pemuda ataupun pemudi yang tengah asyik menghabiskan waktu bersantai melalaikan ibadah.
Jika menunggu saat tua, lantas apakah sama kadar pahala beribadah di waktu tua dengan kadar rajin beribadah mulai dari muda hingga tua?
Mari coba kita renungkan sejenak hakikat ibadah yang diperintahkan kepada kita saat nyawa masih melekat di badan.
Baca Juga: 7 Sebab-Sebab Kesombongan pada Diri Manusia, Ternyata Termasuk Amal dan Ibadah Juga
Baca Juga: 10 Guru Besar Baru akan Dikukuhkan oleh Universitas Jambi Hari Ini, Cek Nama-namanya !
Seperti diketahui, ibadah adalah wujud menghamba kepada Allah dengan melakukan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya, hingga kemudian Allah memberikan balasan atas usaha yang telah dilakukan oleh hamba berupa surga.
Menurut Imam Al Ghazali, ibadah adalah buah dari ilmu, faedah dari umur, hasil jerih payah hamba-hamba Allah yang kuat, barang berharga dari aulia' Allah, jalan yang ditempuh oleh orang yang bertaqwa,.
Ibadah juga imbalan bagi orang yang luhur, tujuan orang yang memiliki tujuan mulia, petanda orang yang mulia, perbuatan orang yang berani melakukan kebajikan, pilihan orang yang waspada, jalan kebahagiaan dan jalan menuju surga.
Hasil usaha seorang hamba yang rajin beribadah menunggu tua (kuantitas ibadahnya diperbanyak menunggu waktu tua) dengan seorang hamba yang rajin ibadah semenjak muda hingga tua ternyata jauh berbeda.