Network
OKEJAMBI.COM – Sejak awal pandemi Covid-19 menyerang Indonesia pada Maret 2020, seluruh sector pendidikan di Indonesia berhenti total. Akibatnya siswa dipaksa untuk belajar jarak jauh dengan system online.
Perlu diketahui bahwa permasalahan belajar online yang sering disebut daring ini memicu kesulitan yang besar bagi siswa dan juga orangtuanya. Bagaimana tidak jika siswa harus sedia smartphone dan juga kuota internet yang sangat menguras finansial keluarga.
Baca Juga: UPDATE Harga Sembako di Pasar Rakyat Talang Banjar Kamis 5 Agustus 2021, Daging Ayam Broiler Naik
Pasalnya tidak semua siswa memiliki smartphone untuk mengikuti belajar daring. Mereka tidak hanya kesulitan dalam mengikuti materi namun juga dalam hal pengumpulan tugas secara online.
Hal ini dialami oleh sejumlah pelajar di SMP Surakarta dan SMA Surakarta yang mendapati kesulitan belajar daring karena kurangnya kemampuan dalam memiliki smartphone.
Pemkot Solo, Gibran Rakabuming Raka mengalokasikan 500 smartphone untuk mereka yang kesulitan dalam belajar daring, karena ketidak-mampuan mereka dalam fasilitas belajar.
Baca Juga: UPDATE Harga Sembako di Pasar Rakyat Aur Duri Kamis 5 Agustus 2021, Cabe Merah dan Bawang Merah Naik
Ratusan siswa yang mendapatkan bantuan fasilitas berlajar daring ini mengaku sangat terbantu dan lebih mudah dalam belajar. Kesulitan mereka dalam belajar daring kini mampu diatasi oleh pemkot Solo yang terus memberikan bantuan untuk para pelajar.
“Saya bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh lebih rutin lagi,” tutur Bernando Riqi/Siswa SMPN 4 Surakarta (7 Agustus 2021).
“Saya tambah rajib belajar, terus hp ngga lemot lagi buat belajar,” kata Rika Maheswari/siswa SMAN Surakarta.
