Network
Oke Jambi - Seorang pria berusia 27 tahun di Jakarta terkonfirmasi positif Monkeypox atau cacar monyet usai tes PCR fasyankes milik Kemenkes.
Juru Bicara Kemenkes dr. Syahril mengatakan, pasien mulai mengalami gejala awal cacar monyet pada tanggal 11 Agustus 2022 setelah sebelumnya sempat berpergian ke luar negeri antara tanggal 22 Juli hingga tiba kembali di Jakarta pada 8 Agustus 2022.
Terkonfrimasinya pasien positif cacar monyet di Jakarta ini, menjadi kasus pertama di Indonesia.
dr. Syahril menyebutkan, saat ini pasien dalam kondisi baik dan tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Tips Menjadi Guru Ideal dan Inovatif, Nomor 10 Sangat Penting untuk Dilakukan
"Ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri," kata dr. Syahril dikutip dari www.pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul Roundup: Cacar Monyet Terdeteksi di Jakarta, Respons Anies Baswedan, hingga Tindakan Pencegahan.
dr. Syahril memastikan transmisi monkeypox tidak semudah Covid-19 yang melalui droplet di udara. Dia pun mengimbau masyarakat agar tidak panik sebab daya tular dan fatalitas cacar monyet sangat rendah dibandingkan dengan Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bakal melakukan monitor temuan penyakit Monkeypox atau cacar monyet tersebut.
Dia menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta untuk memantau perkembangan kondisi pasien tersebut serta tindakan pencegahan agar transmisi penyakit tidak meluas.
Baca Juga: Dendam Kesumat Siswi SMP di Jambi Berujung Maut
Meski demikian, Anies Baswedan enggan berkomentar lebih jauh mengenai temuan kasus ini.
"Cek sama Bu Kadis saya, kita sedang monitoring itu (kasus Monkeypox pertama)," ujarnya saat ditemui sesuai menghadiri acara DPW PKS di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu 21 Agustus 2022.
Pengobatan Monkeypox
Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi virus monkeypox.
Namun, virus cacar monyet dan cacar secara genetik serupa, itu artinya bahwa obat antivirus dan vaksin yang dikembangkan untuk melindungi cacar dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi virus cacar monyet.
Baca Juga: Pemilik Gudang Minyak Ilegal yang Terbakar di Jambi Berhasil Ditangkap
Antivirus, seperti tecovirimat (TPOXX), dapat direkomendasikan untuk orang yang mungkin sakit parah, seperti pasien dengan sistem kekebalan lemah.
Saat ini terdapat 39.718 kasus konfirmasi cacar monyet di seluruh dunia dengan tingkat fatalitas 12 orang atau kurang dari 0.001 persen dari total kasus.*** (Boy Darmawan)
