Kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan :
"Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain untuk menanyakan kenapa sampai kalah, atau melampiaskan," tutur Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, saat memberi keterangan di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) dini hari WIB.
Polisi pun mencoba melakukan upaya pencegahan agar para penonton tidak turun kelapangan berbuat kerusuhan.
Baca Juga: Wisata Jambi, Gubernur Al Haris Sulap Eks Pasar Angso Duo Jadi Tempat Tongkrongan
"Oleh karena itu pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan, dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan," imbuhnya.
Nico menyebutkan, Massa kian beringas menyerang dan merusak mobil kepolisian sehingga polisi melepaskan tembakan gas air mata.
"Upaya pencegahan sampai dilakukan gas air mata, karena sudah merusak mobil (polisi) dan akhirnya gas air mata disemprotkan," terang Nico.
Baca Juga: 20 Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia Tahun 2022, Indonesia Urutan Berapa ?
Dari sanalah, ribuan Aremania yang masih ada di tribun Stadion Kanjuruhan, panik dan mencari pintu keluar.
Puncaknya, mereka berebut untuk menuju pintu keluar 10 dan 12 sehingga terjadi penumpukan yang berujung tewasnya 127 orang tersebut.