Network
OKEJAMBI.COM- Setiap 5 Januari diperingati sebagai Hari Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL) di Indonesia.
Peringatan ini bermula pada tahun 1963, ketika wanita diberikan hak, kewajiban, dan kehormatan yang sama dengan pria untuk ikut bergabung dalam bidang militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL).
Pada sejarahnya, TNI-AL dibentuk setelah kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu 10 September 1945. Namun, usulan dibentuknya KOWAL baru muncul pada tahun 1960-an.
Usulan ini muncul dilatarbelakangi karena adanya gagasan di lingkungan Angkatan Laut untuk menampilkan peran wanita dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Baca Juga: Hari Amal Bhakti Kemenag RI ke-77 Usung Tema Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat
Sebelumnya, pada masa itu, kehadiran kaum wanita dipandang sebelah mata dan tidak diberi ruang seperti kaum pria dalam menunjukkan potensi dirinya.
Gagasan ini pun didukung penuh oleh R. E. Martadinata yang merupakan perintis awal TNI-AL.
Untuk menindaklanjuti gagasan tersebut, maka pada Juli 1961, beberapa Perwira Staf Pendidikan TNI-AL pergi ke Markas Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat di Bandung.
Keberadaan mereka di sana adalah untuk belajar tentang Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) yang sudah terlebih dahulu berdiri, yaitu pada 22 Desember 1960.
Baca Juga: Rincian UMP 2023 yang Mulai Berlaku Bulan Ini, Berapa Kenaikannya?
Persiapan pembentukan KOWAL membutuhkan waktu setahun, sehingga pada 26 Juni 1962, Laksamana TNI R. E. Martadinata selaku Menteri/Panglima Angkatan Laut resmi mengeluarkan Surat Keputusan untuk pembentukan KOWAL.
Pada 5 Januari 1963, 12 orang wanita pertama bergabung dan dilantik menjadi anggota pertama KOWAL.
Momen pelantikan KOWAL inilah yang diperingati sebagai Hari Korps Wanita Angkatan Laut setiap 5 Januari.
Sejak saat itu, KOWAL turut serta berkontribusi menjadi salah satu pelopor emansipasi wanita pada bidang kemiliteran yang sebelumnya identik dengan kaum pria saja.
