Suhu Madinah Sangat Panas, Liliek: Jemaah Lansia Diimbau Tak Paksakan Ibadah Diluar Ruangan

- 28 Mei 2023, 20:00 WIB
Suhu Madinah Sangat Panas, Liliek: Jemaah Lansia Diimbau Tak Paksakan Ibadah Diluar Ruangan
Suhu Madinah Sangat Panas, Liliek: Jemaah Lansia Diimbau Tak Paksakan Ibadah Diluar Ruangan /Foto: kemenag.go.id/

Oke Jambi - Perjalanan spiritual para jemaah haji adalah momen yang sangat berharga bagi umat Muslim di seluruh dunia. Setelah menempuh perjalanan panjang, mereka akhirnya tiba di Tanah Suci, tempat suci yang dipenuhi dengan makna dan keberkahan.

Namun, dalam suasana yang penuh dengan keagungan ini, penting bagi para jemaah, terutama para lansia, untuk menjaga kesehatan mereka dengan sebaik-baiknya.

Kesehatan menjadi faktor krusial mengingat perbedaan suhu udara di Saudi Arabia yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Kota Madinah, tempat bersemayamnya Masjid Nabawi yang disucikan, saat ini mencatat suhu yang mencapai 40 derajat Celcius.

Hal ini menuntut para jemaah, terutama para lansia, untuk mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat.

Baca Juga: Informasi Terkini tentang Jadwal CPNS 2023: Ini Kata BKN, Info Resmi akan Disampaikan Melalui Situs Resmi BKN

Baca Juga: Javanese Diaspora Event V: Pertemuan Orang Jawa Sedunia, Ayo Simak Apa Saja Keseruannya ?

Himbauan untuk Jama'ah Lansia

"Para jemaah khususnya para lansia untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Mengingat saat ini kondisi cuaca di Madinah sedang dalam kondisi terik panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo saat konferensi pers Media Center Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat di kompleks Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Liliek mengingatkan para jemaah, terutama para lansia, untuk tidak memaksakan diri beribadah di luar ruangan, terutama di Masjid Nabawi yang dikenal sebagai tempat ibadah yang penting bagi para jemaah haji. Ia memberikan solusi alternatif, di mana para jemaah dapat melaksanakan salat di pemondokan mereka untuk menghindari kelelahan yang berlebihan. Kelelahan yang disebabkan oleh cuaca yang panas dan aktivitas fisik yang berat dapat berdampak buruk pada kesehatan para lansia.

Selain itu, Liliek juga memberikan beberapa panduan praktis untuk membantu para jemaah menjalani ibadah dengan nyaman di Masjid Nabawi dan di sekitar Kota Madinah. Pertama, ia menyarankan agar para jemaah mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum pergi ke Masjid Nabawi. Hal ini akan membantu mereka dalam mengatur perjalanan mereka dan menghindari kebingungan.

Kedua, Liliek mendorong para jemaah untuk selalu memiliki nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan mereka. Ini akan memudahkan mereka jika memerlukan bantuan atau informasi selama berada di Tanah Suci.

Selanjutnya, Liliek menekankan pentingnya menggunakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah. Ia mengingatkan agar para jemaah tidak menukar gelang tersebut dengan jemaah lain, karena ini dapat menyebabkan kebingungan dan kesulitan dalam mengidentifikasi orang-orang di sekitar mereka.

Selain itu, Liliek juga memberikan saran untuk pergi dan pulang secara berkelompok, menggunakan pelembab kulit dan bibir untuk mencegah iritasi akibat cuaca panas, serta selalu menggunakan alas kaki dan kaus kaki untuk menghindari luka bakar pada kaki. Ia juga menyarankan agar para jemaah selalu membawa dan minum air mineral secara teratur untuk mencegah dehidrasi, serta meminum oralit untuk memulihkan kebugaran tubuh.

Dalam rangka mengatur keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan menuju Masjid Nabawi, Liliek mengingatkan para jemaah untuk menjaga irama keberangkatan dan pulang mereka. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan antrian lift di pemondokan, yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan para jemaah.

Terakhir, Liliek menekankan pentingnya menjaga ketertiban selama beribadah di Masjid Nabawi dan memastikan para jemaah makan dengan tepat waktu serta beristirahat yang cukup. Dalam momen yang penuh berkah ini, kesehatan dan kenyamanan para jemaah menjadi prioritas utama.

Hingga saat ini, ribuan jemaah haji Indonesia telah tiba di Tanah Suci melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dalam upaya menjaga kesehatan mereka, panduan yang diberikan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI menjadi pedoman yang sangat berharga. Dengan mengikuti saran dan tips yang diberikan, para jemaah, terutama para lansia, dapat menjalani ibadah haji mereka dengan aman, nyaman, dan penuh keberkahan.

Perjalanan spiritual ini bukanlah perjalanan biasa. Ia membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang baik. Oleh karena itu, menjaga kesehatan menjadi hal yang tak boleh diabaikan. Dalam suasana panas dan terik di Tanah Suci, para jemaah haji lansia perlu mengambil langkah-langkah bijak dan menjaga kesehatan mereka dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu, mereka dapat menunaikan ibadah haji dengan khidmat dan khusyuk, meraih kenikmatan spiritual yang tiada tara.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x