Network
OKEJAMBI.COM - Tim TUM terdiri dari penggemar balap yang mengetahui tradisi olahraga motor, termasuk tradisi di IMS mencium batu bata di garis finis. Memajukan masa depan mengemudi otonom.
Balap otonom menghadirkan tantangan berbeda dari mengemudi otonom di jalan umum. Sejarah kecil pasti muncul di acara IAC (Indy Autonomous Challenge) 2021.
Baca Juga: Video Anime 'Otome wa Boku ni Koishiteru: Trinkle Stars' Terjadi Penundaan Tayang Selama 1 Bulan
Kunci dari tantangan ini adalah kenyataan bahwa semua kendaraan identik dalam desain dan pembuatan perangkat keras. Semua mobil memiliki sasis, mesin, dan desain bodi yang sama persis.
Semua kendaraan dirancang oleh Dallara dan mirip dengan kendaraan Indy Lights. Platform balapan untuk balapan ini diberi nama Dallara AV-21.
Baca Juga: Pemberdayaan dan Kesetaraan Wanita dalam Pekerjaan Menjadi Pembicaraan Hangat di FII
Tidak ada keuntungan bagi tim mana pun dalam desain kendaraan fisik. Demikian juga, semua mobil balap memiliki teknologi mengemudi otonom yang sama, termasuk LiDAR, RADAR, kamera penglihatan, IMS, dan paket sensor GPS.
Di jantung kendaraan ada router Cisco terbaik (untuk merutekan semua sinyal on-board) dan komputer balap otonom AI ADLINK Technologies AVA edge yang dibuat khusus untuk IAC. Semua mobil berbagi tumpukan perangkat lunak serupa yang dibangun di atas ROS (Robot Operating System) dengan Eclipse Cyclone DDS.
Baca Juga: TUM Autonomous Motorsport Menangkan Indy Autonomous Challenge di IMS 2021
Masalah yang paling sulit dipecahkan untuk IAC 2021 adalah merancang algoritme balap yang memungkinkan fusi sensor dan pemrosesan input dilakukan secara real-time saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Misalnya, pada 135 MPH, mobil bergerak 66 yard per detik atau 2.376 inci per detik.***
