Network
OKEJAMBI.COM - Kini Jumlah robot industri yang dipasang di pabrik mencapai sekitar 3 juta unit di seluruh dunia pada tahun 2020, lebih dari dua kali lipat dalam sepuluh tahun. IFR (International Federation of Robotic) telah meneliti bagaimana pelatihan robotika membentuk pendidikan tenaga kerja saat ini dan masa depan, serta meningkatkan pengembangan keterampilan bagi karyawan.
Baca Juga: Real Madrid - Barcelona Siap Berebut Pemain Sayap Mikael Oyarzabal
"Mengotomatiskan tugas-tugas yang membosankan, kotor, dan berbahaya mengubah profil pekerjaan pekerja pabrik menjadi lebih baik. Akademi yang dijalankan oleh produsen robot memainkan peran kunci dalam memungkinkan transisi ini. Pengusaha mengirim ribuan pekerja ke pelatihan robotika setiap tahun," kata Milton Guerry, Presiden IFR (30 September 2021).
Baca Juga: Desainer Virgil Abloh Menggelar Pameran di Timur Tengah, Penguasa Negara Qatar Terpesona
Produsen robot seperti ABB (Asea Brown Bobery), FANUC (Fuji Automatic Numerical Control), dan KUKA semuanya mendaftarkan antara 10.000 dan 30.000 peserta kelas robot mereka di lebih dari 30 negara setiap tahun. Program pelatihan berkisar dari pemrograman dasar untuk pengguna pertama kali hingga lokakarya kompleks.
Baca Juga: Ayo! Kalahkan Charlotte dan Walpurgisnacht di New Madoka Magica Real Escape Game, Siapakah Mereka?
"Industri otomotif secara tradisional memainkan peran utama dalam meningkatkan keterampilan pekerja untuk penggunaan robotika. Volkswagen, misalnya, memutuskan untuk menjadi tuan rumah salah satu perguruan tinggi KUKA kami langsung di pabrik kantor pusat mereka di Wolfsburg, Jerman. Kami mulai dengan pelatihan dasar untuk orang-orang yang belum pernah menggunakan robot sebelumnya. Untuk para profesional, kami menawarkan sekitar 70 modul berbeda mulai dari operasi dasar dan pemrograman untuk commissioning kompleks seluruh sistem robot," kata Gerhard Müller, Wakil Presiden Layanan Pelanggan Global di KUKA (Keller und Knappich Augsburg).***
