Ternyata Bukan Hanya Pola Asuh yang Mencegah Sifat Kekerasan pada Anak, Pendidikan Moral Juga Menentukan

- 25 Februari 2023, 08:31 WIB
Ilustrasi orangtua dan anak saling berkomunikasi
Ilustrasi orangtua dan anak saling berkomunikasi /Foto : Shutterstock/Alena Ozerova/

Oke Jambi- Psikolog anak dari Universitas Indonesia, Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, menekankan pentingnya pendidikan moral, selain pola asuh, untuk mencegah kemungkinan anak tumbuh dengan sifat kekerasan kelak saat dewasa.

"Kalau kita lihat anak yang suka melakukan kekerasan itu mungkin saja ada pengaruh juga dari pola asuhnya, tetapi juga kadang orang tua tidak mengajarkan yang namanya moral, moral adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui atau memilah mana yang baik dan mana yang buruk," kata psikolog yang akrab disapa Romi itu.

Pendidikan moral, menurut Romi, dapat dimulai dari mengajarkan anak gimana caranya berempati. Dengan adanya rasa empati, anak pun memahami bahwa memukul, salah satu contohnya, merupakan perilaku yang buruk.

Baca Juga: Beasiswa LPDP 2023 Tersedia 3 Kategori, Berikut Syarat Lengkap yang Harus Dipenuhi Sebelum Mendaftar

Baca Juga: Siap-siap! Beasiswa 2023 LPDP Dibuka Hari Ini, Berikut Tahapan dan Tata Cara Pendaftarannya

Menurut Romi, empati juga merupakan keahlian seseorang untuk memahami perasaan, pikiran, dan kemauan orang lain yang diajak bicara. Apabila mampu berempati kepada orang lain, anak akan lebih bisa memahami kondisi orang lain dan cenderung toleran. Selain empati, banyak hal yang terkait pendidikan moral yang dapat diajarkan kepada anak, seperti keadilan, kontrol diri, hingga kebaikan atau berbuat baik kepada orang lain.

Romi memandang bahwa moral merupakan sesuatu yang tampaknya terberi dari Tuhan. Akan tetapi, jika tidak distimulasi dan tidak diasah, maka akan sulit bagi seseorang untuk memahami dan memilah mana yang baik dan buruk.

Terlepas dari pendidikan moral, pola pengasuhan juga menjadi hal penting lainnya yang harus dipahami orang tua guna mencegah munculnya sifat kekerasan pada anak di masa mendatang. Apabila hal-hal tersebut diajarkan kepada anak, maka ia dengan sendirinya akan bisa memilah mana perilaku yang baik dan buruk, termasuk tahu perilaku mana yang tidak membuat orang lain terluka. Sebaliknya, jika tidak pernah diajarkan, maka akan berdampak pada ketidakpahaman anak.

Ada empat jenis gaya pengasuhan, antara lain otoriter, permisif, pengabaian, serta demokratis. Menurut Romi, setiap pola asuh tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, sebetulnya orang tua bisa memilih hendak menerapkan pola asuh yang mana.

Halaman:

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x