China Melarang Industri K-pop di Negaranya, Profesor Lim Dae-geun: K-pop Adalah Kapitalisme

- 18 September 2021, 20:42 WIB
Tanggapan Profesor Lim tentang CD K-pop di China
Tanggapan Profesor Lim tentang CD K-pop di China /koreatimes.com

OKEJAMBI.COM – Lim Dae-geun, seorang profesor dari Ingenium College of Convergence Studies di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) dan seorang ahli studi budaya China, mengatakan peraturan China baru-baru ini adalah deja vu dari Gerakan Perbaikan Yan'an pada tahun 1942, yaitu pembersihan ideologis yang terjadi di kota Yan'an di provinsi Shaanxi. Gerakan tersebut, yang dipimpin oleh revolusioner komunis China Mao Zedong (1893-1976), diketahui telah membantunya mengkonsolidasikan kekuasaan dan menyebarkan komunisme lebih jauh di antara orang China.

"Pada tahun 1942, target pertama PKC adalah orang-orang di bidang seni dan sastra, yang berjiwa bebas dan mau memanfaatkan kreativitas mereka. Pemerintah menganggap atribut khas mereka menghambatnya untuk mengendalikan negara dan menyebarkan ideologinya," tuturnya.

Baca Juga: Pasang Foto Jimin-BTS di Pesawat, Pemerintah China Berikan Tindak Tegas Untuk Fandom Mafia

Bagi Beijing, industry hiburan dari Korea ditafsirkan ingin merebut kembali kejayaan masa lalunya. sehingga K-pop adalah tamu yang tidak diinginkan.

Adakah dampak regulasi China terhadap industri K-pop? Mengingat bahwa negara tersebut bahkan melarang penggemar untuk membeli lebih dari satu salinan album fisik secara online, penjualan album K-pop pasti akan mengalami penurunan. Hal ini juga menuai komentar seorang profesor yang menyatakan adanya limitasi dalam industry hiburan.

Baca Juga: Spoiler! Manga Miss Kobayashi's Dragon Maid S Episode 10 Part 1, Chloe Hilang Tanpa Jejak Bersama Dragon Maid

"K-pop pada dasarnya adalah buah dari kapitalisme. Ini menghargai ide-ide seperti kebebasan berpikir dan berekspresi yang bertentangan dengan nilai-nilai sosialis PKC, membuat negara ini memberlakukan pembatasan genre." kata Lee Gyu-tag, seorang profesor antropologi budaya di Universitas George Mason Korea dalam wawancara Korea Times baru-baru ini.

Tetapi banyak orang percaya ini tidak akan memberikan pukulan fatal bagi K-pop, yang sangat diminati di banyak negara lain termasuk AS dan Jepang, dua pasar musik rekaman terbesar. Faktanya, menurut pelacak penjualan album Korea, Gaon, mengungkapkan sekitar 50 juta CD K-pop diperkirakan akan terjual di seluruh dunia tahun ini.

Baca Juga: Spoiler Serial Anime World’s End Harem, Akan Tayang 8 Oktober 2021

Halaman:

Editor: Anisa Nabilah Hidayati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x