Network
Oke Jambi - Penganiayaan dalam hubungan percintaan bukanlah peristiwa yang bisa dianggap enteng. Baru-baru ini, publik dikejutkan oleh unggahan video singkat yang menunjukkan tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh artis Leon Dozan terhadap kekasihnya, Rinoa Aurora Senduk. Kabar ini menjadi perbincangan hangat, terutama ketika motif di balik tindakan tersebut mulai terungkap.
Penangkapan Leon Dozan oleh Polres Metro Jakarta Pusat pada tanggal 16 November 2023 membuka tirai gelap di balik insiden tersebut. Status Leon yang kini berubah menjadi tersangka dan dijerat dengan pasal 351 KUHP membawa ancaman hukuman lima tahun kurungan penjara.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, motif di balik penganiayaan ini adalah cemburu buta yang dirasakan oleh Leon terhadap Rinoa. Hubungan keduanya yang telah berjalan selama kurang lebih satu tahun dikabarkan mengalami ketegangan setelah Leon merasa cemburu saat menemukan pesan dan percakapan tertentu.
"Tersangka menjalin hubungan dengan korban kurang lebih satu tahun sejak Oktober 2022. Kemudian ada perasaan cemburu setelah melihat chat dan sebagainya sehingga tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban," ungkap Kombes Susatyo Purnomo Condro dalam jumpa pers.
Dugaan penganiayaan tersebut disebutkan melibatkan tindakan seperti menarik, memiting, dan lainnya, yang menyebabkan luka-luka pada beberapa titik tubuh Rinoa. Hasil visum menunjukkan adanya bekas luka di bagian tangan, sekitar leher, dan paha korban. Pihak berwenang juga melakukan tes urin terhadap Leon, yang hasilnya negatif terhadap narkoba.
"Penganiayaan dilakukan di bawah emosi dan karena yang bersangkutan cemburu," tandas Kombes Susatyo Purnomo Condro.
Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran akan hubungan sehat dan penanganan konflik dengan cara yang tepat. Kekerasan dalam hubungan bukanlah solusi, dan masyarakat dihimbau untuk lebih memahami dampaknya serta mengambil langkah-langkah preventif.
Pengungkapan motif cemburu buta dalam kasus ini seharusnya menjadi panggilan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengelola emosi dan konflik dalam hubungan. Edukasi tentang komunikasi yang efektif dan penanganan emosi dapat membantu mencegah terjadinya kekerasan dalam hubungan.
Dengan proses hukum yang berlanjut, diharapkan keadilan dapat ditegakkan dan memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak. Kita semua berharap agar insiden semacam ini dapat merangsang kesadaran akan pentingnya menciptakan hubungan yang sehat dan menghindari tindakan kekerasan.
