Perusahaan Starup Harus Paham AI walau Tak Memanfaatkannya dalam Bisnis Inti

- 16 Maret 2023, 20:44 WIB
Ilustrasi startup.
Ilustrasi startup. /Pixabay/

Oke Jambi- Menurut CTO GDP Venture On Lee, startup masih perlu memahami teknologi kecerdasan buatan (AI), meskipun mereka hanya menggunakan sedikit atau tidak menggunakan teknologi tersebut dalam bisnis inti mereka.

On Lee percaya bahwa pengetahuan tentang AI dapat menunjukkan bahwa sebuah startup, termasuk para pendirinya, tidak dapat mengabaikan perkembangan teknologi yang terjadi di dunia.

"Kalau saya bilang, semua (startup) tidak boleh pakai AI. Tapi yang saya tanyakan ke foundernya, kalau dia tidak pakai AI, saya mau tahu, kenapa?" On Lee mengatakan di Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023.

Baca Juga: Begini Respon Peniliti mengenai Pemanfaatan Artificial Intelligence pada Produk

“Bagus kalau penjelasannya masuk akal (kalau tidak pakai AI). Yang tidak saya inginkan adalah, "Saya tidak tahu AI jadi saya tidak menggunakan AI". Jadi kami tidak akan mendanai perusahaan seperti itu, karena ketidaktahuan,” tambahnya.

Senada, Investment Partner GDP Venture, Antonny Liem menambahkan, bahwa teknologi teknologi terbaru, termasuk AI hingga blockchain merupakan suatu hal fundamental yang membawa perubahan pada kebiasaan manusia di masa depan.

"Apa artinya ini? Meskipun bisnis anda mungkin tidak akan menggunakan AI dan membutuhkannya, anda perlu memahami dan mengetahui bahwa hal itu sedang terjadi. Kalau tidak, akan sangat sulit bagi anda," kata Antonny.

"Artinya kegiatan ini bisa terjadi sangat cepat, jadi tidak bisa diabaikan (tentang AI),” lanjutnya.

Antonny menambahkan, startup harus punya pengetahuan tentang perkembangan. Perkembangan teknologi tidak perlu detail, tapi perlu tahu dasar dan prinsip, sehingga strategi bisnis yang akan dikembangkan tidak menyesatkan.

Baca Juga: General Motor Berencana Terapkan ChatGPT dalam Produksi Kendaraan

Halaman:

Editor: Hajrin Febrianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x