Network
Oke Jambi – Kota Agadez menjadi perhatian Sultan Tuareg pada sekitar abad ke-15, sehingga mendirikan banyak monumen sejarah, salah satunya Masjid Agadez. Agadez merupakan kota terbesar di Niger, yang letaknya 740 kilometer berada sebelah timur laut ibu kota negara, Niamey.
Masjid Agadez dibangun pada tahun 1515, pada masa kota itu direbut oleh kekaisaran Songhai. Masjid Agadez kemudian diperbaiki pada tahun 1844 tanpa mengubah bentuk bangunan aslinya.
Setelah menaklukkan Agadez, masjid Agadez dibangun atas perintah Raja Songhai yang bernama Muhammad Askia. Masjid ini punya bentuk yang unik dan dibangun pula dari bahan yang unik yaitu dengan bahan dasar lumpur.
Baca Juga: Mengenal Vegan dan Vegetarian yang Ternyata Punya Perbedaan
Selain berbahan dasar yang unik, masjid Agadez memiliki menara setinggi 30 meter yang ditopang dengan balok kayu. Potongan kayu tersebut dipasang di sekeliling dinding menara, untuk memperkuat struktur pada bangunan dan berfungsi sebagai tangga, ketika akan memperbaiki atau merenovasi bangunan.
Untuk menjadi sebuah bahan bangunan pada masjid Agadez, mulanya lumpur dibuat menjadi semacam batu bata. Dalam membuat batu bata dibutuhkan tanah liat, pasir, air dan bahan perekat organik seperti tongkat, jerami maupun pupuk kandang. Kemudian jika sudah jadi, batu bata lumpur tersebut bisa menjadi bahan bangunan yang kokoh dan tahan lama.
Arsitektur yang dimiliki masjid Agadez dipengaruhi oleh arsitektur Yunani. Menara masjid ini merupakan menara yang tertinggi di Afrika dengan bahan terbuat dari lumpur.
Selain masjid Agadez, ada beberapa masjid yang juga dibangun dengan campuran lumpur dan bata seperti masjid Djenne di Mali, dan masjid Larabanga di Ghana. Bahan dasar yang digunakan pada bangunan masjid tersebut yang membuat masjid di Afrika memiliki keunikan dan pesona tersendiri.
Baca Juga: Amalan Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan
Mayoritas di Niger termasuk kota Agadez, tercatat sebagai penganut islam yang taat, hampir seluruh penduduk memeluk agama Islam, namun masyarakatnya tidak melupakan masyarakat yang beragama lain.
