Berawal dari 'Monyet' dan 'Mati Saja': Insiden Rasisme Vinicius Berujung Pemecatan 6 Wasit VAR

- 25 Mei 2023, 08:00 WIB
Berawal dari 'Monyet' dan 'Mati Saja': Insiden Rasisme Vinicius Berujung Pemecatan 6 Wasit VAR
Berawal dari 'Monyet' dan 'Mati Saja': Insiden Rasisme Vinicius Berujung Pemecatan 6 Wasit VAR /Foto: Reuters/

Oke Jambi - nsiden yang mengejutkan terjadi dalam pertandingan sepak bola antara Real Madrid dan Valencia, di mana pemain Real Madrid, Vinicius Junior, menjadi korban rasisme yang mengguncang dunia olahraga. Dalam sebuah langkah tegas, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dan Komite Teknis Wasit telah memberhentikan enam wasit VAR yang terlibat dalam pertandingan tersebut.

Keputusan ini mencerminkan komitmen untuk memerangi rasisme dan menegaskan bahwa tindakan diskriminatif tidak akan ditoleransi dalam sepak bola.Insiden yang memalukan ini terjadi ketika Real Madrid bertandang ke Stadion Mestalla untuk melawan Valencia pada akhir pekan lalu.

Vinicius Junior, yang merupakan salah satu pemain muda berbakat dalam tim, menjadi sasaran teriakan rasialis yang tidak manusiawi, seperti teriakan 'monyet' dan 'mati saja', yang berasal dari tribune suporter tuan rumah.

Baca Juga: Lionel Messi Kunjungi Indonesia ? Duel Seru Indonesia vs Argentina: PSSI Belum Berani Umumkan Jadwal Resmi

Baca Juga: Optimisme dan Harapan: Akankah Punggawa Muda Timnas Mampu Mengubah Sejarah di Piala Asia 2023

Yang lebih ironis, insiden tersebut terjadi setelah Vinicius Junior mendapatkan kartu merah karena tindakannya melawan Hugo Duro. Sebelumnya, Duro telah melakukan perlakuan kasar terhadap Vinicius Junior dalam sebuah kericuhan.

Kutukan Vinicius

Vinicius Junior, sebagai korban rasisme dalam pertandingan tersebut, dengan tegas mengutuk tindakan keji yang dilakukan oleh sekelompok suporter Valencia melalui media sosial. Ia juga mengecam LaLiga, liga sepak bola Spanyol, karena dianggap tidak cukup responsif dalam menangani masalah rasisme yang serius ini.

Respons Vinicius Junior tersebut menuai dukungan luas dan menjadi sorotan publik, yang kemungkinan mempengaruhi langkah tegas yang diambil oleh RFEF dan Komite Teknis Wasit.

Salah satu wasit VAR yang diberhentikan adalah Iglesias Villanueva, yang bertanggung jawab atas sistem VAR dalam pertandingan Valencia kontra Real Madrid. Laporan yang diterbitkan oleh Marca mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil karena gambar yang dikirimkan ke wasit lapangan, De Burgos Bengoechea, tidak sepenuhnya menggambarkan situasi sebenarnya.

Gambar tersebut hanya memperlihatkan pukulan Vinicius Junior ke wajah Hugo Duro, tanpa mencerminkan kronologi lengkap dari kejadian yang terjadi. Keputusan ini menunjukkan betapa seriusnya kasus ini dan bahwa tidak ada toleransi terhadap tindakan rasisme dalam sepak bola.

Namun, kasus ini juga mengingatkan kita bahwa masalah rasisme dalam dunia sepak bola masih menjadi isu yang lebih luas. Meskipun langkah tegas seperti memberhentikan wasit VAR telah diambil, upaya yang lebih besar diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh.

Selain memberlakukan sanksi terhadap individu yang melakukan tindakan rasisme, organisasi sepak bola harus mengadopsi kebijakan yang kuat dalam pencegahan dan penanggulangan masalah ini. Pendidikan dan kesadaran tentang keragaman dan inklusi juga harus ditingkatkan di antara suporter, pemain, dan semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola.

Madrid Tidak Tinggal Diam

Real Madrid turut angkat suara mengenai kejadian yang terjadi pada hari Minggu lalu dan dengan tegas mengutuk perlakuan yang dialami oleh pemain mereka, Vinicius Junior. Klub sepak bola terkenal itu mengeluarkan pernyataan yang menyatakan kecaman mereka terhadap insiden tersebut.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa apa yang terjadi merupakan serangan langsung terhadap prinsip kehidupan bersama yang demokratis dan sosial di negara mereka, yang didasarkan pada aturan hukum.

Real Madrid C.F., dengan tegas, menunjukkan bahwa mereka mengambil sikap yang kuat dalam melawan tindakan rasisme dan diskriminasi dalam dunia sepak bola. Mereka menegaskan bahwa semua individu, terlepas dari latar belakang mereka, harus dihormati dan diperlakukan dengan adil di dalam dan di luar lapangan.

Klub ini menyadari bahwa serangan-serangan seperti ini juga merupakan kejahatan kebencian yang merusak nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat mereka.

Pernyataan dari Real Madrid menunjukkan komitmen klub untuk memastikan bahwa semua pemain mereka, tanpa kecuali, merasa aman, dihormati, dan dilindungi dari segala bentuk diskriminasi. Klub ini ingin menyampaikan pesan yang jelas bahwa tidak ada tempat bagi rasisme dan diskriminasi dalam sepak bola, maupun dalam masyarakat secara keseluruhan.

Real Madrid berharap agar tindakan keras terhadap insiden ini dapat menjadi contoh bagi klub-klub lain dan menginspirasi upaya lebih lanjut dalam melawan rasisme dalam olahraga dan dalam kehidupan sehari-hari.

Kasus ini mengingatkan kita bahwa rasisme tidak memiliki tempat dalam sepak bola, maupun dalam masyarakat pada umumnya. Setiap individu, terlepas dari ras, agama, atau latar belakang mereka, harus dihormati dan diakui sebagai bagian integral dari komunitas sepak bola global.

Hanya dengan bersatu dan mengambil tindakan yang tegas, kita dapat menciptakan lingkungan sepak bola yang lebih inklusif, di mana semua orang merasa aman dan dihargai. Kasus ini juga menjadi momentum bagi semua pihak untuk lebih peduli dan aktif dalam memerangi rasisme dalam dunia sepak bola, sehingga dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat luas.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x