Cerpen: 'Bulan Purnama Cinta'

8 Juni 2023, 16:05 WIB
Ilustrasi Bulan Purnama By pixabay/Myriams-Fotos /

Oke Jambi - Sejuknya angin malam mengusap lembut pipi Rina ketika dia berjalan menyusuri jalan setapak yang diliputi oleh pohon-pohon cemara. Bulan purnama menerangi langit, memberikan kilauan yang romantis pada malam itu. Rina berjalan dengan hati yang berdebar-debar, seakan ada sesuatu yang menanti di balik sudut jalan.

Rina adalah seorang perempuan muda yang ceria dan penuh semangat. Dia telah lama mengagumi seseorang yang tak pernah berhenti hadir di dalam pikirannya. Nama lelaki itu adalah Arman, seorang pria tampan dengan senyum yang membuat hati Rina meleleh.

Mereka pertama kali bertemu di sebuah kafe, tempat yang penuh dengan aroma kopi yang menggoda. Saat itu, Arman meminjam tisu dari Rina karena tanpa sengaja menghapus lukisan pensilnya yang sedang ia kerjakan. Rina memberikannya dengan senyuman manis, dan sejak itu, mereka mulai sering bertukar senyuman setiap kali bertemu.

Malam ini adalah malam spesial. Rina telah mengundang Arman untuk berkencan di bawah langit purnama. Dia ingin mengungkapkan perasaannya yang selama ini terpendam. Rina tiba di tempat yang telah dia siapkan dengan hati-hati. Suasana begitu romantis, dengan hiasan lampu-lampu berwarna dan karpet yang terbentang di bawah pohon-pohon yang tinggi.

Saat Arman tiba, Rina berdiri tegap dengan gaun putih yang cantik, matanya berbinar-binar menatap lelaki yang menjadi pujaannya. Arman terkesima melihat Rina yang begitu anggun dan mempesona di bawah cahaya bulan.

"Malam ini begitu indah," ucap Arman dengan suara lembut, menyela keheningan yang tercipta di antara mereka.

Rina tersenyum dan melangkah mendekati Arman. Dia merasakan detak jantungnya semakin cepat saat Arman memandanginya dengan penuh kasih sayang.

"Arman," gumam Rina dengan suara yang bergetar, "Aku punya sesuatu yang ingin kukatakan padamu."

Arman memegang tangan Rina dengan lembut, memberikan keberanian padanya untuk melanjutkan.

"Sejak pertama kali kita bertemu, aku merasa dunia ini berubah. Hatiku terisi dengan perasaan yang tak bisa kudeskripsikan. Aku jatuh cinta padamu, Arman."

Wajah Arman berbinar saat mendengar pengakuan itu. Dia menarik Rina ke dalam pelukannya, mencium lembut bibirnya dalam sebuah ciuman yang penuh kasih.

"Rina, aku juga mencintaimu," bisik Arman di telinga Rina. "Aku merindukanmu setiap kali kita tidak bersama. Kita adalah dua jiwa yang saling melengkapi."

Mereka berpegangan tangan, melanjutkan langkah mereka di bawah langit yang indah. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka bersama akan penuh dengan cinta dan kebahagiaan. Malam itu, di bawah cahaya purnama, dua hati yang saling mencintai bersatu menjadi satu, memulai kisah cinta mereka yang takkan pernah terlupakan.

Editor: Husnul Khotimah

Tags

Terkini

Terpopuler