Network
OKEJAMBI.COM- Kamu menyukai kucing atau anjing dan berkeinginan mengadopsinya? Jika iya, kamu harus memikirkan dan mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan mengadopsinya.
Berikut lima hal yang perlu kamu perhatikan dan pertimbangkan sebelum mengadopsi kucing dan anjing yang OkeJambi rangkum dari berbagai sumber.
1. Kesiapan Mental
Tanyakan kepada diri, apakah kelak bisa menjadi owner yang bertanggung jawab. Hal ini penting, karena kucing atau anjing yang akan diadopsi tidak hanya bersama kita dalam hitungan minggu atau bulan saja.
Dibutuhkan komitmen jangka panjang untuk memeliharanya. Melihat video-video kucing dan anjing di internet terlihat menggemaskan, atau melihat tetangga punya peliharaan terlihat menyenangkan, sehingga muncul keinginan untuk memilikinya pula.
Namun, yang perlu diingat, ada masanya kucing dan anjing itu sakit, sehingga membutuhkan perhatian lebih. Jangan bayangkan momen-momen yang indah saja ketika hendak mengadopsi kucing atau anjing.
Perhatikan kesiapan mental kita terlebih dahulu. Jangan sampai ketika sudah diadopsi, kita tidak sanggup merawat dengan baik.
Tidak sedikit yang melepasliarkan kucing dan anjingnya ke jalanan karena kucing atau anjingnya sudah buruk rupa dan sakit-sakitan. Padahal kucing dan anjing ini sebelumnya dirawat di rumah, lalu dilepasliarkan, sehingga banyak di antaranya yang tidak bisa bertahan hidup di alam liar.
Baca Juga: Update Gempa Cianjur: Puluhan Korban Meninggal Dunia, Ratusan Luka-Luka
2. Kesiapan Materi
Materi ini meliputi biaya makannya, vitaminnya, vaksinnya, obat-obatannya, biaya ke dokter hewan jika sakit, dan biaya pembelian barang-barang atau kebutuhan-kebutuhan lain untuk mendukung kenyamanan hewan peliharaan.
Tanyakan kepada diri, sanggupkah materi kita memenuhi kebutuhan-kebutuhan di atas. Jika ingin mengadopsi lebih dari satu, sanggupkah materi kita jika kucing atau anjingnya lebih dari satu?
3. Dukungan Keluarga dan Sekitar
Dukungan dari keluarga ini juga penting, apalagi jika kita masih tinggal dengan keluarga.
Apakah semua keluarga kita setuju untuk mengadopsi kucing atau anjing. Jika ada yang tidak setuju, kelak akan menjadi sulit dan akan berdampak ke kucing atau anjing yang diadopsi.
Jika kita tinggal sendiri, perhatikan juga apakah lingkungan sekitar mendukung. Jika ada kegiatan di luar rumah yang membutuhkan waktu lama, siapa yang bisa menggantikan kita untuk menjaga kucing atau anjing kita.
4. Ketersediaan Tempat
Poin ini berlaku jika kita mengadopsi dalam jumlah besar. Jika kucing atau anjingnya hanya satu atau dua, mereka bisa hidup bersama kita.
Namun, jika sudah banyak atau beranak pinak, apakah kita sanggup menyediakan tempat yang layak untuk mereka.
5. Pertimbangkan Steril
Kucing dan anjing merupakan binatang mamalia yang bisa melahirkan banyak anak dalam satu periode lahiran.
Bisa kita ambil contoh pada kucing, masa kehamilan kucing hanya tiga bulan, sekali melahirkan bisa melahirkan tiga sampai enam anak, dan dalam setahun kucing bisa hamil tiga kali.
Kucing dan anjing juga ada periode birahinya, yaitu ketika mereka memiliki keinginan yang tinggi untuk kawin.
Jika tidak kita kawinkan ketika mereka sedang birahi, hal itu akan menimbulkan stres bagi kucing atau anjing, imun mereka akan turun, sehingga mereka rentan terserang penyakit. Jika kita biarkan kawin, mereka akan terus beranak pinak.
Apakah kita sanggup jika jumlah mereka banyak?
Ditambah populasi kucing dan anjing saat ini sudah terlalu banyak. Kucing dan anjing terlantar juga sangat gampang kita temui di jalanan.
Oleh karena itu, steril perlu dipertimbangkan dan dilakukan agar owner dan anak bulu kita sama-sama bahagia.
