Cegah Populasi Berlebih pada Kucing dengan Sterilisasi, Berikut Penjelasannya

- 8 Desember 2022, 13:51 WIB
Ilustrasi kucing.
Ilustrasi kucing. /freepik.com

OKEJAMBI.COM- Kucing merupakan salah satu hewan yang kehidupannya cukup dekat dengan manusia. Hewan berbulu ini ada yang hidup bebas di alam liar dan ada juga yang dijadikan hewan peliharaan di rumah.

Saat ini, populasi kucing di Indonesia sudah mengalami overpopulation atau populasi berlebih.

Hal ini terbukti dengan sangat mudahnya kita temui kucing-kucing terlantar di jalanan dalam jumlah banyak, kasus-kasus pembuangan kucing, dan banyaknya jumlah kucing-kucing yang diselamatkan di penampungan kucing atau shelter.

Sekali hamil, kucing betina umumnya bisa melahirkan tiga sampai enam anak, dan dalam setahun kucing bisa hamil sebanyak tiga kali.

Bagi kucing rumahan, ada kasus kucing yang diberi pil KB manusia yang bisa membahayakan nyawa kucing tersebut.

Selain itu, kucing ini memiliki fase birahi atau keinginan kawin yang kuat. Jika tidak dikawinkan pada saat fase birahi ini, kucing akan mengalami stres, sehingga kucing rentan terserang penyakit.

Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Adopsi 'Anak Bulu'

Untuk menindaklanjuti hal ini, dilansir dari berbagai sumber, salah satu solusi yang baik untuk dilakukan adalah sterilisasi.

Sterilisasi berguna untuk menekan populasi kucing mendatang dengan melakukan steril pada kucing betina dan kastrasi pada kucing jantan.

Steril atau kastrasi kucing adalah proses menetralkan kucing agar mereka tidak bisa lagi bereproduksi.

Ketika mendengarkan anjuran ini, tak jarang masyarakat awam atau pencinta kucing yang belum teredukasi menolak melakukan steril atau kastrasi.

Mereka beralasan iba atau hal ini akan merenggut hak kucing.

Baca Juga: Buku IKIGAI Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Orang Jepang Hadir di Tengah Gaya Hidup Hustle

Oleh karena itu, agar kita semua bisa memahami steril dan kastrasi ini dengan baik, simak beberapa manfaat dan penjelasan steril dan kastrasi berikut ini yang sudah OkeJambi rangkum dari beberapa sumber.

• Kucing jantan yang hendak kawin biasanya memiliki tabiat pipis sembarangan atau spraying untuk memancing kucing betina dan biasanya aroma yang dikeluarkannya cukup kuat. Setelah proses kastrasi, kucing jantan tidak akan melakukan pipis sembarangan ini lagi.

• Kucing jantan yang sudah dikastrasi akan terhindar dari risiko kanker testis.

• Kucing jantan yang sudah dikastrasi akan lebih tenang, sehingga tidak akan terjadi pertengkaran dengan kucing jantan lain karena perebutan kucing betina.

• Sterilisasi juga bisa menurunkan risiko tertularnya penyakit-penyakit berbahaya.

• Steril pada kucing betina bisa mencegah kucing terkena tumor kelenjar susu.

• Steril juga bisa menurunkan risiko tumor ganas di ovarium dan rahim pada kucing betina.

• Steril juga mencegah terjadinya pyometra pada kucing betina, yaitu infeksi serius pada rahim.

• Setelah disteril, kucing betina tidak akan bisa punya anak lagi, sehingga populasinya bisa lebih terkontrol.

• Biasanya kucing betina yang rutin melahirkan atau birahinya yang tidak terpenuhi akan kurus, stres, dan bulunya rontok parah. Setelah disteril, kucing betina akan menjadi lebih bahagia, badannya akan lebih berisi dengan bulu yang tumbuh sehat.

Kucing yang sudah dikastrasi dan disteril biasanya akan tumbuh lebih sehat, bahagia, jinak, manja, dan panjang umur.

Editor: Armalina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x