Network
OKEJAMBI.COM – Masa bakti Perdana Menteri Muhyiddin Yassin akan berhenti selangkah lagi. Pasalnya Raja Thad an juga masyarakat Malaysia lainnya telah menyaksikan pengunduran diri perdana menteri satu ini hingga menunggu kandidat yang baru.
Sudah ada pertanyaan tentang legitimasi Muhyiddin sejak awal. Dia menjadi perdana menteri pada Maret 2020 ketika dia dan beberapa anggota parlemen beralih sisi dan menjatuhkan pemerintah reformis yang telah memerintah kurang dari dua tahun.
Ini juga memungkinkan organisasi nasional Melayu bersatu atau AMNO menjadi partai yang tersingkir pada 2018. Sebagian besar karena skandal keuangan multi-miliar dolar untuk kembali merebut kekuasaan.
Baca Juga: Sampaikan Pesan di Hari Kemerdekaan Ke-76, Gibran Rakabuming: Kita Bangkitkan Pariwisata
Sejak saat itu aliansi yang dikenal sebagai Parikatan Nasional itu dilanda pertikaian antara lain karena beberapa politisi AMNO merasa mereka dikesampingkan meski menjadi bagian dari partai terbesar di pemerintahan. Muhyiddin juga mendapat tekanan karena penanganan pandemi oleh pemerintahannya.
“Selama audiensi saya dengan raja, saya mengajukan pengunduran diri saya sebagai perdana menteri dan atas nama seluruh kabinet. Berdasarkan pasal 43 ayat 4 konstitusi federal karena saya telah kehilangan kepercayaan mayoritas parlemen,” kata Muhyiddin Yassin/ Perdana Menteri Malaysia yang Akan Keluar (17 Agustus 2021).
Pada bulan Januari dia menyarankan raja untuk mengumumkan keadaan darurat dan menangguhkan parlemen. Pada bulan Juni ia menempatkan negara itu di bawah penguncian. Namun Malaysia telah melaporkan rekor kasus dan kematian akibat virus corona yang tinggi.
