Network
Oke Jambi - Pada pertemuan bersama Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi pada 11 November 2023, desakan beberapa negara Islam untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel terbukti hanya sebatas narasi belaka.
Meskipun terungkapnya tuntutan keras terhadap kekejaman Israel terhadap warga Gaza, Palestina, sembilan negara Islam menunjukkan penolakan mereka terhadap langkah radikal tersebut.
Adakah Indonesia dalam daftar 9 negara yang menolak putus hubungan dengan Israel?
Tuntutan Liga Arab dan OKI
Dalam pertemuan tersebut, negara-negara anggota Liga Arab dan OKI menyampaikan beberapa tuntutan sebagai bentuk sikap keras terhadap Israel. Beberapa tuntutan tersebut melibatkan langkah-langkah yang dapat memberikan tekanan signifikan kepada Israel, termasuk mencegah transfer peralatan militer AS ke Israel, membekukan semua kontak diplomatik dan ekonomi, ancaman penggunaan minyak sebagai alat tekanan, larangan penerbangan ke dan dari Israel melalui wilayah udara negara-negara Arab, dan mengirimkan delegasi bersama ke AS, Eropa, dan Rusia untuk mendorong gencatan senjata.
Usulan tersebut, yang dinyatakan oleh Aljazair, termasuk pembekuan total hubungan dengan Israel sebagai langkah ekstrem dalam menanggapi konflik di Timur Tengah.
Penolakan oleh Sembilan Negara Islam
Meskipun tuntutan tersebut menggambarkan sikap keras beberapa negara Islam terhadap Israel, sembilan negara Islam menunjukkan penolakan mereka untuk memutus hubungan diplomatik. Alasan utama di balik keputusan ini adalah kebutuhan untuk tetap membuka saluran komunikasi dengan Israel.
Dilaporkan oleh Reuters, dua perwakilan yang hadir dalam pertemuan tersebut menyebutkan bahwa sembilan negara tersebut merasa perlunya tetap membuka saluran komunikasi dengan Israel. Negara-negara tersebut adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, Maroko, Mauritania, Djibouti, Yordania, dan Mesir seperti dikutip dari wionews.com.
Implikasi Keputusan
Penolakan sembilan negara Islam ini menyoroti kompleksitas hubungan di kawasan tersebut. Meskipun terdapat desakan untuk memberikan respons keras terhadap kekejaman yang terjadi di Palestina, keputusan untuk memutus hubungan diplomatik dianggap sebagai langkah yang terlalu drastis oleh beberapa negara.
Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan dan pendekatan dalam menanggapi konflik di Timur Tengah. Meskipun negara-negara tersebut bersatu dalam mengecam kekejaman Israel, tetapi mereka tetap memilih untuk menjaga jalur komunikasi yang dapat berperan dalam mediasi dan penyelesaian konflik di masa depan.
