Network
OKEJAMBI.COM - Penghinaan terhadap bendera berlogo bintang biru itu terjadi Kamis pekan lalu sebagai protes atas kunjungan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid pada hari yang sama untuk membuka Kedutaan Israel di Manama. Mereka memprotes normalisasi hubungan kedua negara.
Para tokoh Bahrain menggunakan bendera nasional Israel sebagai keset kaki di depan pintu sebuah masjid di negara itu. Meski telah terjadi agak lama nyaris tak ada pemberitaan di media dua negara terkait.
Baca Juga: Naamya Kapoor, Penembak Junior yang Berhasil Sikat Habis 28 Kategori Penembak Senior
Awal mula adanya normalisasi hubungan Manama dan Tel Aviv terjadi setelah peristiwa 15 September 2020 di Gedung Putih. Di mana Bahrain dan Uni Emirat Arab menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan dengan rezim Israel yang disebut sebagai Kesepakatan Abraham.
Mengutip dari Iran Press pada tanggal 7 Oktober 2021 para aktivis mengatakan normalisasi hubungan dengan Israel adalah pengkhianatan terhadap umat Islam. Sebelumnya, Masyarakat Islam Nasional Al-Wefaq, kelompok oposisi paling terkemuka di Bahrain, telah meminta PBB untuk campur tangan dalam dorongan tak terkendali kerajaan untuk memperdalam hubungannya dengan rezim Israel, dengan mengatakan langkah itu tidak sesuai dengan persetujuan masyarakat umum.
Baca Juga: Britney Spears Akhirnya Buka Suara Tentang Gerakan #FreeBritney dari Penggemarnya
Kelompok itu pernah mengungkapkan alasannya pada 18 Oktober 2020 bahwa Kerajaan Bahrain dan Israel bersiap untuk menandatangani komunike bersama tentang membangun hubungan damai dan diplomatik selama kunjungan delegasi Israel dan AS ke Ibu Kota Bahrain, Manama. Namun tak ada reaksi atas aksi penghinaan bendera nasional rezim Zionis tersebut.**
