Oke Jambi –Perusahaan migas PetroChina tercatat sudah dua kali mengalami kecelakaan kerja sejak Desember 2022 hingga Januari 2023.
Insiden pertama yakni pada Jumat (23/12/2022), dimana pipa gas PetroChina di Tanjung Jabung Barat, Jambi meledak, dan mengakibatkan 7 pekerja luka bakar dan 1 orang meninggal dunia.
Kemudain insiden kecelakan kedua, yakni di Tebing Tinggi, Tanjung Jabung Barat, Jambi, pada Senin (9/1) malam. Sebuah tangki minyak meledak hingga mengakibatkan 4 pekerja mengalami luka bakar dan trauma.
Meski telah mengalami dua kali insiden kecelakaan, tidak ada sanksi yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi kepada PetroChina.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jambi, Bahari mengatakan,berdasarkan hasil pemeriksaan pihaknya, bahwa PetroChina tidak melakukan kelalain atau atau menyalahi prosedural.
“Kalau ditemukan kesalahan kita kasih peringatan. Bahwa sebenarnya langkah-langkah untuk mengantisipasi atau pencegahan kebakaran, sudah dilakukan. Tetapi, terjadi musibah. Biasalah musibah kan," kata Bahri, Senin (16/1).
Menurutnya, jam kerja yang diterapkan PetroChina sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Kepmenaketrans Nomor 234 Tahun 2003.
"Sektor pertambangan memungkinan diterapkan, tetapi dengan syarat 20 hari bekerja dan 10 hari off," tuturnya.
Dikatakan Bahri, Disnakertrans Provinsi Jambi menghargai PetroChina yang terbuka memberikan keterangan terkait insiden tersebut.