OKEJAMBI.COM- Sebelumnya OkeJambi sudah mengulas terkait penyebab terjadinya gempa (baca di sini). Sebagai orang yang hidup di wilayah rawan gempa, selain mengetahui penyebab terjadinya gempa, kita juga harus mengetahui jenis-jenis gempa.
Dilansir dari ilmugeografi.com, gempa terbagi jadi beberapa jenis.
• Berdasarkan Penyebabnya
Gempa berdasarkan penyebabnya ini terbagi lagi menjadi lima jenis, di antaranya:
1. Gempa Bumi Vulkanik
Gempa ini bersumber dari aktivitas magma yang ada di gunung berapi. Aktivitas magma ini terjadi sebagai salah satu pertanda gunung tersebut akan erupsi, maka terjadilah gempa vulkanik.
Gempa jenis ini biasanya tidak terlalu kuat dan hanya terjadi di sekitar gunung berapi.
2. Gempa Bumi Tektonik
Gempa ini terjadi karena adanya pergeseran lempeng-lempeng secara mendadak. Kekuatan gempa tektonik biasanya berskala kecil hingga besar.
Ada kalanya gempa tektonik ini terjadi sangat kuat, sehingga menimbulkan kerusakan yang sangat parah.
3. Gempa Bumi Tumbukan
Gempa ini terjadi karena jatuhnya meteor, asteroid, atau pun benda langit lainnya.
4. Gempa Bumi Runtuhan
Gempa ini terjadi karena adanya runtuhan material-material bumi, seperti yang biasanya terjadi di daerah kapur, atau pun daerah pertambangan.
5. Gempa Bumi Buatan
Gempa jenis ini disebabkan oleh manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir, atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
• Berdasarkan Kedalamannya
1. Gempa Bumi Dalam
Pusat gempa yang terjadi lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
Gempa jenis ini biasanya tidak terlalu jauh berbahaya karena terjadi jauh di dalam bumi.
2. Gempa Bumi Menengah
Gempa yang letak hiposentrumnya di antara 60 km sampai dengan 300 km di bawah permukaan bumi.
Getaran bumi menengah ini lebih bisa dirasakan dibandingkan gempa bumi dalam.
3. Gempa Bumi Dangkal
Gempa jenis ini paling bisa dirasakan dan menimbulkan kerusakan yang parah. Letak hiposentrumnya berada di kedalaman kurang dari 60 km dari permukaan bumi.
• Berdasarkan Gelombangnya
1. Gelombang Primer
Gelombang ini juga dikenal dengan sebutan gelombang longitudinal. Gelombang ini merambat dengan kecepatan antara 7 hingga 14 km per detik di tubuh bumi. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
2. Gelombang Sekunder
Gelombang ini juga dikenal dengan sebutan gelombang transversal. Gelombang ini juga merambat, namun kecepatannya sudah berkurang yaitu 4 hingga 7 km per detik. Gelombang sekunder ini tidak dapat merambat melalui lapisan cair.