Oke Jambi - Padang, Sumatera Barat - Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik, membenarkan bahwa setidaknya 11 orang pendaki Gunung Marapi ditemukan meninggal dunia setelah terjadi erupsi pada Minggu (3/12).
Menurut Abdul Malik, tim gabungan berhasil mengidentifikasi 75 orang yang selamat dari bencana ini, di mana 49 orang di antaranya berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat. Beberapa pendaki yang dievakuasi tersebut saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang, sementara beberapa lainnya telah kembali ke rumah masing-masing.
"Saat ini, tim masih dalam proses evakuasi dari puncak Gunung Marapi ke bawah," kata Abdul Malik.
Gunung Marapi, yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, telah menjadi tujuan populer bagi para pendaki dan pencinta alam. Namun, letusan yang terjadi kali ini menimbulkan kekhawatiran dan memicu upaya penyelamatan yang cepat oleh tim SAR setempat.
Kondisi pendaki yang dievakuasi dengan selamat saat ini dilaporkan dalam keadaan selamat. Setelah dievakuasi, sebagian dari mereka dibawa ke rumah sakit di Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang untuk mendapatkan perawatan intensif. Tim medis di sana sedang memberikan perhatian dan perawatan yang dibutuhkan untuk memastikan pemulihan mereka.
Pendaki yang selamat dan keluarga korban saat ini sedang berduka atas kehilangan yang mereka alami. Pemerintah setempat juga memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka yang terkena dampak letusan ini. Mereka bekerja sama dengan tim SAR dan tim medis untuk menyediakan dukungan dan perawatan yang diperlukan.
Otoritas setempat terus memantau situasi di sekitar Gunung Marapi, mengingat adanya potensi letusan susulan. Masyarakat di sekitar gunung ini dihimbau untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang.