Network
OKEJAMBI.COM - Poligami merupakan kondisi yang belum tentu mampu dijalani semua orang. Kebanyakan orang tidak akan siap dengan problematika yang ada.
Memperbanyak jumlah istri bagi seorang laki-laki adalah hal yang diperbolehkan, namun hal tersebut juga bisa menjadi hal yang dilarang jika di dalamnya tidak tercipta suatu keadilan.
Segala keputusan untuk melakukan pola keluarga seperti itu tentu tergantung daripada izin pihak istri pertama.
Istilah untuk istri kedua dan seterusnya dalam keluarga poligami adalah adik madu.
Meski dengan julukan tersebut bukan berarti terdapat tingkatan dalam pemberian fasilitas materi dan kewajiban lainnya. Laki-laki tetap memberlakukan keadilan yang sama.
Kejadian umum yang terjadi adalah ketika seorang laki-laki yang beristri dua. Sebagai istri pertama tentu dia harus memberikan waktu kepada suaminya dengan istri kedua. Istri pertama rata-rata cenderung memiliki tingkat keikhlasan yang besar. Karena dia tentu telah belajar merelakan sejak awal merencanakan poligami.
Perihal istri kedua, tentu selain dia menghormati suami, namun dia juga harus menghormati istri pertama. Bisa dibilang, seorang istri kedua jelas sibuk untuk menjalin hubungan lebih erat dengan istri pertama, dan juga anak-anaknya.
Biasanya hal ini dilakukan agar istri kedua juga memiliki kesempatan yang setara dengan istri pertama ketika dengan suaminya. Polemik rumah tangga poligami dengan adanya dua istri sangat mudah ditemukan di tengah-tengah masyarakat.
Namun, tahukah anda suasana poligami dengan istri tiga? Belum begitu banyak media yang mengungkapkan tentang suka duka seorang istri ketiga dalam keluarga poligami. Bahkan keluarga poligami cenderung hanya menyorot seorang laki-laki dengan istri pertamanya saja.
Seorang istri ketiga tentu bukan menjadi pilihan yang main-main bagi setiap wanita. Terkadang untuk menjadi istri seorang laki-laki belum beristri saja mereka banyak pertimbangan, apalagi sebagai istri ketiga.
