7 Tips Mengelola Keuangan yang Cocok Banget Untuk Generasi 'sandwich'

- 25 Februari 2023, 20:59 WIB
Tips Mengelola Keuangan yang Cocok Banget Untuk Generasi 'sandwich'
Tips Mengelola Keuangan yang Cocok Banget Untuk Generasi 'sandwich' /Sumber gambar : ANTARA/cottonbro studio dari Pexels/

Oke Jambi - Generasi sandwich merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya. Kondisi tersebut dianalogikan seperti sandwich dimana sepotong daging terhimpit oleh 2 roti.

Bisa dibilang generasi sandwich memiliki beban yang luar biasa berat. Oleh karenanya generasi sandwich didorong untuk meningkatkan kemampuan literasi finansialnya agar mampu meminimalisasi beban-beban keuangan.

Ekonom dari Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianty menganjurkan agar generasi “sandwich” memiliki aset finansial sebagai pemasukan pasif untuk membantu sumber pemasukan sehingga tidak hanya mengandalkan dari pendapatan utama dan menurut Scott Spann yang merupakan seorang konsultan keuangan bersertifikasi sekaligus adjunct professor di Maryville University, AS mengatakan bahwa generasi sandwich berisiko mengabaikan kesejahteraan diri sendiri dan tak jarang mengalami krisis ketika merasa harus memenuhi kebutuhan anak dan orang tuanya. Untuk meminimalkan stres dan kecemasan serta tidak mengabaikan kesejahteraan Anda dalam situasi ini, Scott merekomendasikan manajemen keuangan berikut:

Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Bagus, Wajib Masuk Whislist

Baca Juga: Ingin Berkendara Aman, Kenali Potensi Bahaya di Jalan Yuk Simak Tips Berikut ini

1. Bantu Orang Tua Merencanakan Dana Pensiun

Membicarakan tentang uang memang bukan perkara mudah, terlebih dengan orang tua Anda yang punya tradisi tertutup soal uang. Akan tetapi, cobalah untuk mulai membicarakan segala kemungkinan. Sebuah rencana dana pensiun dapat membantu mengurangi beban Anda. Perencanaan dana pensiun ini bukan hanya soal bagaimana mereka bisa mendapatkannya, melainkan bagaimana mereka akan mengelolanya sehingga tidak habis dalam waktu singkat, serta bagaimana mengelola agar mampu memenuhi kebutuhan bulanan mereka.

2. Inventarisasikan Aset Orang Tua

Cobalah untuk mencari tahu aset orang tua Anda seperti tabungan, piutang, atau sumber kehidupan lain. Anda juga bisa mulai menginventarisasikan harta lainnya, seperti tanah, rumah, dan lainnya. Diskusikan dengan orang tua Anda—dan keluarga Anda yang lain—untuk mencari cara agar bisa mendapat pemasukan sebagai biaya perawatan orang tua Anda dari aset-aset tersebut, misalnya saja melalui bunga tabungan, atau menyewakan rumah yang dimiliki orang tua.

3. Tukar Rumah

Bila orang tua bersedia untuk meninggalkan rumah masa tuanya, Anda bisa mendiskusikan untuk menjual rumahnya. Menjual dan membeli rumah yang lebih kecil adalah cara yang jelas untuk membebaskan uang tunai.

4. Pembayaran Jangka Panjang

Anda bisa mempertimbangkan paket perawatan kesehatan untuk manula. Misalnya, paket untuk fisioterapi dalam jumlah tertentu. Biasanya harga paket perawatan akan lebih rendah bila dibandingkan dengan biaya per kunjungan.

5. Mewujudkan Tabungan Pendidikan

Anak-anak tetap harus jadi prioritas Anda. Dan, kebutuhan mereka yang paling banyak menguras keuangan adalah pendidikan. Apa lagi, setiap tahun, biaya pendidikan tentu saja mengalami inflasi. Oleh karenanya, penting untuk menabung untuk pendidikan anak-anak Anda, terutama di masa kuliah. Di samping itu, Anda bisa membicarakan secara terbuka pada anak Anda mengenai kemungkinannya mencari beasiswa, hibah, atau program lain yang mendorong mereka berkontribusi mandiri pada biaya pendidikan.

6. Siapkan Dana Pensiun Anda Sendiri

Indeks Risiko Pensiun Nasional dari Pusat Penelitian Pensiun Boston College, AS mengatakan bahwa setengah rumah tangga usia produktif berisiko tidak dapat memenuhi anggaran dana pensiun mereka sepenuhnya. Padahal dana pensiun juga sangat penting untuk Anda kelak. Sebisa mungkin hindari anak Anda juga akan menjadi bagian dari generasi sandwich karena Anda tidak punya dana pensiun yang cukup. Buatlah anggaran dana pensiun yang bisa Anda setorkan ke bank tiap bulannya.

7. Cari Dukungan

Dukungan profesional mungkin diperlukan dalam banyak kasus. Seolah berbanding lurus dengan pendapat Scott Spann, Ekonom dari Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianty jika generasi “sandwich” sudah memiliki beberapa tabungan aset finansial tersebut, aset juga dapat dikombinasikan dengan produk lainnya seperti simpanan di koperasi. Beranjak ke tingkatan yang lebih mumpuni lagi jika pemasukan utama sudah meningkat, generasi “sandwich” dapat berinvestasi pada obligasi hingga properti.

Namun, Telisa mengingatkan bahwa setiap produk keuangan memiliki risikonya masing-masing. Oleh sebab itu, generasi “sandwich” didorong untuk meningkatkan kemampuan literasi finansialnya sehingga terhindar dari produk keuangan yang spekulatif dan ilegal. Literasi juga penting untuk dilakukan sejak dini dimulai dari tingkatan sekolah atau perguruan tinggi.

Telisa juga mengatakan hal lain yang tak kalah penting bagi generasi sandwich yakni tetap meningkatkan keterampilan atau kompetensi (skil) yang dapat mendukung pekerjaan dan kariernya. Dengan begitu, diharapkan pendapatan utama akan membaik serta dana yang disisihkan untuk menabung atau investasi juga bertambah.

Hal-hal berikut yang harus diperhatikan oleh generasi “sandwich” agar bisa lebih mengelola keuangan agar sesuai dengan kebutuhan.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x