Kenali 7 Penyebab Sulit Hamil dan Solusinya: Nomor 3 Paling Banyak

- 13 Juni 2023, 10:00 WIB
Kenali 7 Penyebab Sulit Hamil dan Solusinya: Nomor 3 Paling Banyak
Kenali 7 Penyebab Sulit Hamil dan Solusinya: Nomor 3 Paling Banyak /Foto: Pixabay/Victoria_Regen/

Oke Jambi - Kehadiran seorang anak sering menjadi impian bagi pasangan yang telah menikah. Meskipun telah melakukan hubungan intim secara rutin tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi kehamilan yang diharapkan belum berhasil tercapai. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kesulitan hamil setelah menikah yang dialami oleh pasangan suami istri, mulai dari usia, kondisi medis, hingga masalah infertilitas.

Setiap pasangan suami istri pasti menginginkan kehadiran buah hati dalam kehidupan mereka. Namun, beberapa pasangan mungkin menghadapi kesulitan mendapatkan kebahagiaan tersebut, meskipun mereka telah berusaha merencanakan kehamilan atau menjalani program hamil selama bertahun-tahun.

Salah satu faktor penting dalam menentukan kehamilan adalah tingkat kesuburan. Oleh karena itu, jika pasangan belum berhasil memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual secara aktif (setidaknya 2-3 kali dalam seminggu), pasangan dapat melakukan tes kesuburan. Tes ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah organ reproduksi pria dan wanita mendukung terjadinya kehamilan, serta untuk mencari penyebab ketidaksuburan (infertilitas) yang membuat wanita sulit hamil.

Baca Juga: Mengenali Lapar Palsu: Kapan Anda Sebenarnya Lapar?

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Tentang Dunia: Nomor 3 Tidak Pernah Kita Sadari

Penyebab Sulit Hamil

Jika hasil tes menunjukkan bahwa Anda dan pasangan memiliki tingkat kesuburan yang baik, maka penting untuk mengetahui penyebab lainnya yang mungkin ada. Jadi, apa saja penyebab sulit hamil meskipun pasangan subur?

1. Kondisi Berat Badan

Menurut laman Better Health, ternyata berat badan wanita dapat memengaruhi peluang kehamilan. Wanita yang memiliki kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan juga dapat mengalami gangguan kesehatan saat menjalani kehamilan. Oleh karena itu, menjaga berat badan tetap ideal sangat penting untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan peluang sukses dalam program hamil.

2. Gangguan Ovulasi

Untuk bisa hamil, tubuh wanita perlu melepaskan sel telur setiap bulan. Proses pelepasan sel telur atau ovulasi inilah yang menentukan masa subur wanita. Namun, terkadang proses ovulasi dapat terganggu.

Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa gangguan ovulasi adalah salah satu penyebab utama kesulitan hamil pada wanita. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan ovulasi, seperti:

- Gangguan pada kelenjar hipofisis di otak
- Kelebihan hormon prolaktin
- Kegagalan ovarium prematur, yaitu ketika ovarium (indung telur) berhenti melepaskan telur secara teratur ketika wanita berusia kurang dari 40 tahun
- Polycystic ovary syndrome (PCOS)

3. Faktor Gaya Hidup

Gaya hidup juga memainkan peran penting dalam kesuburan seorang wanita dan pasangannya.

Misalnya, memiliki berat badan yang kurang atau berlebihan, atau terlalu sering berolahraga dapat menyebabkan masalah kesuburan. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang atau berat juga dapat menghambat kehamilan.

4. Frekuensi Berhubungan Seksual

Semakin jarang pasangan berhubungan seksual, peluang kehamilan juga semakin kecil. Jika Anda dan pasangan berencana untuk memiliki anak, disarankan untuk berhubungan seksual sesering mungkin.

Menurut The Guardian, melakukan hubungan intim dengan frekuensi yang cukup dengan pasangan dapat mempersiapkan sistem kekebalan tubuh wanita untuk menjalani kehamilan. Dengan demikian, tubuh wanita akan lebih siap untuk menghadapi kehamilan.

5. Bentuk Rahim yang Abnormal

Kelainan bentuk rahim juga dapat menjadi penyebab sulit hamil. Rahim yang memiliki bentuk yang tidak normal atau tidak beraturan dapat menyulitkan sel telur yang telah dibuahi untuk menempel pada dinding rahim.

Kelainan tersebut dapat terjadi secara alami atau disebabkan oleh fibroid rahim (miom) dan jaringan parut akibat pembedahan atau infeksi.

6. Usia

Salah satu faktor penyebab kesulitan hamil adalah usia. Wanita yang berusia di atas 35 tahun dan pria yang berusia di atas 40 tahun akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk memiliki keturunan. Hal ini disebabkan karena semakin bertambahnya usia, kualitas dan jumlah sel telur akan menurun. Begitu pula dengan kualitas dan jumlah sperma pria.

7. Infertilitas pada Pria

Masalah infertilitas tidak hanya terjadi pada wanita, tetapi juga dapat dialami oleh pria. Lebih dari 30% masalah ketidaksuburan dapat ditemukan pada pria. Masalah infertilitas pada pria dapat disebabkan oleh:

- Jumlah sperma yang sedikit
- Gerakan sperma yang tidak optimal
- Bentuk sperma yang abnormal
- Disfungsi ereksi
- Tabung van deferens yang tersumbat

Infertilitas pada pria dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti kondisi medis tertentu atau faktor genetik. Untuk mengetahui masalah infertilitas pada pria, dapat dilakukan analisis sperma.

Cobalah Program Bayi Tabung

Jika Anda dan pasangan sangat ingin memiliki anak, salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan adalah program bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF).

Pada program bayi tabung, pembuahan terjadi di luar rahim. Sel telur dikeluarkan dari ovarium wanita dan dibuahi oleh sperma pria di laboratorium. Sel telur yang telah dibuahi kemudian disebut embrio.

Jika berhasil, embrio kemudian ditempatkan kembali ke dalam rahim wanita untuk tumbuh dan berkembang. Program bayi tabung memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan program inseminasi atau program hubungan seksual pada masa subur.

Namun, penting untuk diketahui bahwa peluang kehamilan juga tergantung

pada usia Anda dan pasangan. Tingkat kesuburan pada wanita akan menurun secara bertahap, terutama setelah usia 32 tahun, dan menurun lebih cepat setelah usia 37 tahun. Kesuburan pria juga menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, program bayi tabung sangat disarankan, terutama bagi pasangan di usia produktif, agar meningkatkan tingkat keberhasilan. Dengan kata lain, semakin cepat Anda dan pasangan mengikuti program kehamilan, semakin besar kemungkinan untuk hamil.

Bagi wanita yang berusia di bawah 35 tahun, disarankan untuk menunda program kehamilan selama satu tahun setelah menikah sebelum mencoba memiliki keturunan. Sedangkan bagi wanita yang berusia di atas 35 tahun, dianjurkan untuk menundanya hanya selama enam bulan. Usia memainkan peran yang sangat penting dalam penentuan kehamilan, karena usia berpengaruh pada kualitas dan jumlah sel telur wanita.

Dalam menghadapi kesulitan hamil, penting bagi pasangan untuk tetap tenang dan saling mendukung. Konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan reproduksi untuk mendapatkan penilaian yang tepat tentang kondisi kesuburan Anda dan pasangan serta memperoleh saran yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.

Ingatlah bahwa setiap pasangan memiliki perjalanan kehamilan yang unik, dan dengan perawatan dan perhatian yang tepat, harapan untuk memiliki anak dapat tercapai. Teruslah berkomunikasi dengan pasangan dan berusaha untuk tetap positif dalam perjalanan ini.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x