Mempertanyakan Kebijakan Strategis Walikota Jambi Dalam Mengatasi Polemik Ekonomi Ditengah Pandemi

- 8 Juli 2021, 12:00 WIB
Muhammad Aziim Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Jambi.
Muhammad Aziim Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Jambi. /Istimewa/

Tingginya intensitas polemik ekonomi yang terjadi, diakibatkan karena tidak relevannya obat penawar yang diberikan Pemkot Jambi dimana lebih mengutamakan kebijakan-kebijakan teknis yang terbukti gagal dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi Kota Jambi.

Secara politik, memang solusi teknis yang diberikan seperti bagi-bagi sembako, memberikan bantuan kepada pelaku UMKM, mengadakan seminar-seminar ekonomi, adalah program yang nyata terlihat, terbaca dan terasa.

Akan tetapi jangan sampai sebatas ini saja. Akibatnya gagasan-gagasan kebijakan strategis lainnya tereduksi sebatas solusi teknis semata. Kita tentu tetap mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan, namun dengan catatan Itu hanyalah sebagian program kecil yang masih jauh dari esensi pertumbuhan ekonomi. Pemkot Jambi mesti menciptakan new engine of economic growth, mesin baru pertumbuhan ekonomi.

Seperti pertumbuhan industri-industri baru,
mengoptimalisasikan kekayaan kreativitas berdasarkan potensi lokal dan teknologi, serta dibutuhkan intervensi arah konstruksi perekonomian yang jelas dari Pemkot Jambi.

Patut dicontoh, daerah yang sukses dalam menangani persoalan pandemi terkhusus di bidang ekonomi adalah walikota Mojokerto Ika puspitasari yang mendapatkan penghargaan Merdeka Award yang bekerja sama dengan kementerian dan Lembaga Negara seperti Kantor Staf Presiden, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Lantaran menjalankan program pemulihan ekonomi untuk masyarakat. Seperti program Inkubasi wirausaha, yang anggarannya diambilkan dari APBD Kota Mojokerto, tidak sebatas memberi modal dan pendampingan usaha.

Pemerintah Kota Mojokerto juga telah bekerjasama dengan salah satu marketplace untuk memasarkan produk-produk UMKM Kota Mojokerto melalui digital platform UMKM kotamojokerto.bhinneka.com.”

Kemudian juga ada contoh daerah di Jawa Timur lainnya, Kasus aktif COVID-19 tertinggi di Jawa Timur berada pada kabupaten Bangkalan mencapai 896 pasien, yang menyebabkan ekonomi semua pelaku usaha di Bangkalan mengalami kelesuan Api pengharapan kita semua tentunya jangan sampai Kota Jambi menjadi daerah yang gagal.

Dibutuhkan Narasi pikiran dan tindakan besar Pemkot Jambi dalam mengatasi pusaran ketidakteraturan krisis yang diakibatkan pandemi ini. Tidak ada faktor signifikan yang membedakan daerah kita dengan daerah lain, ini murni semata perkara Leadership kemampuan kepemimpinan pemimpin daerah kita dalam mengkonsolidasikan ini semua.

Nun diseberang sana, bukan penguasa melainkan bagian dari civil society organization, kami Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Jambi akan mengawasi dan mengadvokasi kebijakan publik Pemkot Jambi sebagai gerakan ekstra parlementer yang tidak terikat parlemen maupun pembentuk parlemen (partai politik) manapun.***

Halaman:

Editor: Ahmad Roni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah