Heboh, Atlet Jambi Ungkap Kekecewaan Terhadap Pemprov

- 1 November 2022, 21:35 WIB
Atlet Jambi saat mengikuti pelepesan menuju PON XX Papua 2021 oleh Gubernur Jambi, Al Haris
Atlet Jambi saat mengikuti pelepesan menuju PON XX Papua 2021 oleh Gubernur Jambi, Al Haris /Istimewa/

Oke Jambi - Perhatian Pemerintah Provinsi Jambi terhadap dunia olahraga dipertanyakan oleh pengurus cabor hingga atlet.

Eksekutif di Jambi dinilai kurang serius dalam mendukung atlet untuk mewujudkan prestasi olahraga Jambi.

Hal tersebut bermula saat Gubernur Jambi memberikan angin segar bahwa dana pembinaan olahraga prestasi tahun 2023 akan diberikan tidak kurang dari Rp20 miliar.

Baca Juga: Resmi Dibuka! Ini Dokumen Yang Harus Disiapkan Untuk Pendaftaran PPPK Guru 2022

Namun keinginan gubernur tersebut tampaknya tidak sinkron dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang hanya menyodorkan sebesar Rp7,5 miliar ke DPRD.

"Hari ini yang disodorkan ke dewan cuma 7,5 Miliar, anggarannya cuma segitu itu yang kita terima, itu yang kita bahas," kata Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Fadli Sudria beberapa waktu lalu.

Carut marutnya soal penentuan anggaran pembinaan olahraga ini disesalkan oleh insan olahraga Jambi.

 Baca Juga: CATAT! Ini Tahapan Seleksi PPPK Guru 2022

"Sedih bacanya, padahal gubernur kemarin sudah bilang sewaktu Haornas, anggaran pembinaan olahraga 20 miliar," ujar atlet angkat besi M Rifqy.

Peraih medali emas PON XXI Papua 2021 ini juga mengungkapkan rasa kekhawatirnya, jika perhitungan anggaran tidak matang, justru akan menyulitkan proses pembinaan jangka panjang atlet dalam menghadapi berbagai event olahraga di tahun 2023.

“Takut bakal tidak ada pembinaan yang sesuai harapan. Terus event seperti Porprov, apalagi kami angkat besi tahun depan sudah mulai Pra-PON,” tuturnya.

 Baca Juga: Jadwal Seleksi PPPK Guru 2022 Lengkap Dengan Persyaratan yang Harus Dilengkapi

Hal senada juga disampaikan oleh atlet Wushu Jambi, Melisa Try Andani, ia menyampaikan, jika pemerintah Provinsi Jambi menganggap sepele pembinaan olahraga di tahun 2023, maka jangan berharap atlet memberikan prestasi.

“Jadi jangan salahkan atlet bisa pindah ke provinsi lain yang lebih menjanjikan untuk kemajuan prestasi atlet. Lebih memperhatikan atlet untuk masa depan, bukan hanya janji. Karena dengan uang pembinaan apa atlet bisa untuk vitamin yang layak ,untuk biaya kesehatan atau cidera,” tuturnya.

Peraih emas pertama PON XX Papua ini juga mengungkapkan sejumlah kesulitan yang mereka hadapi saat mengurus hak insentif dan bonus olahraga di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

Baca Juga: Pendaftaran PPPK Guru 2022 Resmi Dibuka! Catat, Ini Jadwal Lengkap Seleksi P3K ASN Guru 2022

“Ada bertiga bonus Sea Games yang dijanjikan belum kami terima, satu orang Rp2,5 juta. Yang ada disuruh ke Dispora opor ke gubernur, opor lagi Dispora,” tuturnya.

Ia berharap, pemerintah Provinsi Jambi dapat mempertimbangkan kembali soal pengalokasian dana olahraga, dan hak-hak yang mereka terima, termasuk janji pekerjaan untuk atlet berprestasi.

Ketua pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jambi, Cecep Suryana menilai, bahwa pemerintah terkesan mengesampingkan upaya pembinaan cabang olahraga prestasi di Provinsi Jambi.

Baca Juga: Penyebab Instagram Error! Pengguna Seluruh Dunia Menjerit Tidak Bisa Akses Akun Mereka

“Kesimpulan kami insan olahraga ini, bahwa perhatian pemerintah pada cabang olahraga memang belum menjadi prioritas utama sepertinya, dan cabor yang dikorbankan. Kalau Dispora begini, DPRD begini, KONI begitu, artinya memang belum ada kekompakan antar pemegang kebijakan ini,” tutur Cecep, Jum’at (28/10).***

Editor: Maskun Sopwan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah