Hal yang Harus Diperhatikan ketika Mengecek Kondisi Ban Kendaraan

16 Maret 2023, 06:55 WIB
Ilustrasi pengecekan tekanan angin pada ban mobil. /ANTARA/HO-Michelin/

Oke Jambi - Kesehatan fisik yang prima dan kondisi kendaraan yang optimal perlu diperhatikan sebelum melakukan perjalanan pulang pergi setiap hari, seperti kondisi ban pada kendaraan, merupakan satu-satunya bagian yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan.

Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia Fachrul Rozi, mengatakan ban merupakan salah satu komponen yang menentukan keselamatan berkendara dengan berbagai fungsi seperti kapasitas beban, daya serap, guncangan dan menjaga stabilitas kendaraan.

“Oleh karena itu, kondisi ban sangat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan berkendara,” kata Fachrul dalam keterangan resminya, 26 April 2022.

Produsen ban Prancis ini membagikan 5 hal yang harus disiapkan terkait kondisi ban sebelum bepergian, berikut hal yang harus disiapkan:

Baca Juga: Gestur Desak Seluruh Fraksi di DPRD Provinsi Jambi Tolak Perpu Cipta Kerja

1. Perhatikan tapak dan pola tapak.

Pertumbuhan dan ketebalan tapak digunakan untuk menjaga daya cengkeram ban saat berkendara di jalan raya, terutama saat berkendara dalam kondisi basah atau hujan. Ban dengan tapak tipis yang dekat dengan Thread Wear Indicator (TWI) dapat menyebabkan kendaraan selip atau melayang saat berkendara di jalan basah. Untuk mengetahui apakah ban memiliki tapak yang baik, pengemudi dapat menyentuh atau melihat kondisi ban secara langsung. Indeks ketebalan tapak ban Guide adalah 1,6 mm. Artinya, jika ketebalan tapak sudah sangat tipis hingga sama dengan atau mendekati 1,6 mm, ban harus diganti.

2. Memeriksa tekanan ban.

Pengemudi wajib memeriksa tekanan ban sebelum melakukan perjalanan jauh. Pastikan tekanan udara berada pada tingkat yang direkomendasikan pabrikan mobil, yang dapat ditemukan pada trim pintu pengemudi atau tutup tangki bahan bakar. Tekanan udara yang rendah dapat menyebabkan tekanan berlebih pada dinding samping ban, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan kebocoran.

3 . Pastikan muatan tidak melebihi batas maksimal.

Biasanya, orang yang melakukan perjalanan tidak hanya membawa dirinya dan anggota keluarganya, tetapi juga membawa berbagai barang untuk dibagikan kepada orang yang dicintainya. Namun, penting bagi pengemudi untuk memperhatikan batas muatan maksimum yang dapat diangkut kendaraan agar tidak kelebihan beban. Jika muatan melebihi batas berat maksimum, maka akan membuat kendaraan semakin sulit dikendalikan dan meningkatkan resiko kecelakaan.

4. Pastikan ban cadangan siap pakai.

Pengemudi sering mengabaikan ban serep saat melakukan servis kendaraannya atau saat mempersiapkan perjalanan jauh. Bahkan kondisi ban serep tak kalah pentingnya dengan ban utama yang digunakan. Sebelum pulang dengan kendaraan sendiri, pastikan ban serep sudah siap digunakan. Artinya, ban memiliki tekanan udara yang benar atau sedikit lebih tinggi untuk menghindari penyusutan selama penyimpanan. Juga, pastikan roda cadangan tidak retak dan roda cadangan tetap bersih untuk mencegah kerusakan dini.

5. Cek kondisi dan kondisi ban.

Sebelum memulai perjalanan, periksa kondisi ban secara menyeluruh. Periksa kerusakan, seperti goresan atau retakan pada cat ban, penyok atau penyok. Kondisi perbaikan atau servis ban yang tidak tepat dapat menyebabkan ban bocor saat melaju dengan kecepatan tertentu.***

Editor: Hajrin Febrianto

Tags

Terkini

Terpopuler