Kamu Wajib Tau! Mengenal Warna Busi: Detektif Kecil yang Mengungkap Kondisi Mesin Anda

21 Mei 2023, 09:15 WIB
Kamu Wajib Tau! Mengenal Warna Busi: Detektif Kecil yang Mengungkap Kondisi Mesin Anda /Ilustrasi Pixabay/

Oke Jambi - Busi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam mesin pembakaran pada kendaraan bermotor. Secara umum, fungsi utama busi adalah menghasilkan percikan api yang sangat dibutuhkan dalam proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin.

Secara fisik, busi terdiri dari beberapa bagian, antara lain elektroda pusat, elektroda samping, isolator, dan dinding busi. Elektroda pusat dan elektroda samping umumnya terbuat dari bahan konduktif seperti tembaga atau platinum, sementara isolator berperan sebagai pemisah listrik antara elektroda pusat dan elektroda samping.

Saat mesin kendaraan beroperasi, busi akan menerima arus listrik dari sistem pengapian kendaraan. Arus listrik ini akan menghasilkan percikan api di antara elektroda pusat dan elektroda samping. Percikan api tersebut kemudian akan membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar, menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan piston dan menggerakkan kendaraan.

Baca Juga: Geely Mini EV 2023: MOBIL LISTRIK TERMURAH DI INDONESIA, Modal Rp 80 Juta Bisa LANGSUNG BAWA PULANG!

Selain berperan dalam proses pembakaran, busi juga memberikan petunjuk tentang kondisi mesin kendaraan. Warna busi dapat menjadi indikator tentang kesehatan mesin dan seberapa efisiennya proses pembakaran berlangsung. Dengan memperhatikan warna busi, kita dapat mengidentifikasi potensi masalah seperti campuran bahan bakar yang terlalu kaya atau terlalu miskin, adanya kerak karbon, atau bahkan kebocoran pada sistem pendingin mesin.

Dalam rangka pemeliharaan dan perawatan mesin kendaraan, sangat penting untuk secara berkala mengamati warna busi dan memahami arti dari setiap warna yang muncul. Hal ini akan membantu kita mengambil tindakan yang tepat guna menjaga performa mesin agar tetap optimal dan mencegah kerusakan yang lebih serius di kemudian hari.

Baca Juga: PAJERO SPORT TERBARU KALAH CANGGIH SAMA INI, Mitsubishi Outlander PHEV 2023 Siap Hadir Tahun Ini !!

Secara garis besar, kondisi busi terbagi menjadi empat macam, yaitu standar atau normal yang bersih, kondisi busi kotor karbon, kondisi busi controlley, dan overheating. Dalam artikel ini, tim Oke Jambi akan membahas beberapa kondisi busi. Yuk, simak selengkapnya:

1. Kondisi Busi Normal

Ketika melakukan pengecekan pada busi, kondisi busi normal biasanya ditandai dengan warna insulator yang berwarna abu-abu keabu-abuan atau coklat muda, tergantung pada kualitas material busi. Warna ini menunjukkan bahwa busi berada dalam kondisi terbaik tanpa kendala, yang berarti mesin kendaraan bekerja dengan performa maksimalnya.

2. Kondisi Busi Kotor Karbon

Selanjutnya, kita akan membahas kondisi busi kotor karbon. Pada kondisi ini, biasanya elektroda dan isolator busi tertutup oleh karbon. Gejala yang biasanya muncul adalah kesulitan saat melakukan starter dan pengapian yang kurang baik atau sering brebet.

Salah satu penyebabnya adalah campuran udara dan bahan bakar yang kurang pas, yang disebut dengan Air-Fuel Ratio (AFR). Saat ini, penggunaan sistem injeksi bahan bakar telah mengurangi peluang terjadinya kesalahan pencampuran udara dan bahan bakar. Namun, kondisi ini masih bisa terjadi pada mesin yang menggunakan sistem karburator, terutama saat salah satu sensor mengalami kerusakan.

Selain kesalahan pencampuran udara dan bahan bakar, penyebab lain dari kondisi busi kotor karbon adalah filter udara yang kotor. Semakin banyak kotoran yang menumpuk di filter udara, suplai udara yang masuk ke dalam mesin akan terhambat.

Hal ini akan menyebabkan rasio bahan bakar yang masuk menjadi lebih banyak dibandingkan dengan udara. Selain itu, debu yang masuk ke dalam combustion chamber juga akan mempengaruhi kondisi busi.

Penyebab ketiga dari busi kotor karbon adalah penggunaan busi yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Penggunaan busi yang tidak sesuai dapat mengakibatkan pengapian yang tidak sempurna saat mesin berada dalam suhu kerja optimalnya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan penggunaan busi dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan.

Selanjutnya, penyebab keempat adalah penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Sebagai pengendara, kita perlu memperhatikan jenis bahan bakar yang sesuai dengan rasio kompresi mesin kendaraan.

Informasi mengenai angka rasio kompresi mesin kendaraan bisa didapatkan melalui sumber seperti Google atau buku manual kendaraan. Rasio kompresi yang tercantum dalam buku manual dapat dijadikan acuan untuk menyesuaikan jenis bahan bakar yang digunakan. Tabel dengan angka oktan pada bahan bakar dapat membantu dalam memilih bahan bakar yang cocok dengan rasio kompresi mesin kendaraan masing-masing.

Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi dapat merusak busi dan memiliki efek yang lebih luas. Bahan bakar yang tidak sesuai dapat terbakar lebih cepat atau prematur sebelum piston mencapai titik mati atas (TDC), yang umumnya menyebabkan masalah pada mesin kendaraan seperti seringnya terjadi knocking atau ketukan pada mesin.

Bagaimana cara mengatasi busi yang kotor akibat karbon? Pertama, perhatikan penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin, terutama rasio kompresi. Selanjutnya, disarankan untuk mengganti filter udara secara berkala, karena membersihkannya dengan hanya menggunakan angin atau air biasa tidak cukup efektif. Gantilah busi dengan spesifikasi yang lebih tinggi, seperti penggunaan busi iridium. Terakhir, pastikan settingan karburator sesuai dengan kebutuhan kendaraan jika masih menggunakan sistem karburator.

3. Kondisi Busi yang Kotor Akibat Oli

Selanjutnya, kita akan membahas kondisi busi yang kotor akibat oli. Pada kondisi ini, elektroda dan isolator busi tertutup oleh endapan oli. Gejala yang biasanya muncul adalah kesulitan mesin dalam menyala dan ketidakstabilan mesin. Selain itu, keluarnya asap putih juga menandakan adanya oli mesin yang terbakar.

Penyebab kondisi ini dapat disebabkan oleh rusaknya ring piston yang tidak mampu membersihkan oli pada dinding silinder dengan sempurna, sehingga oli ikut terbakar saat proses ekspansi. Penyebab lainnya adalah kerusakan pada seal klep atau saringan yang mengakibatkan aliran oli turun ke area combustion chamber.

Untuk mengatasi kondisi busi yang kotor akibat oli, solusinya adalah dengan mengganti ring piston atau seal klep yang rusak. Namun, perlu diingat bahwa proses ini cukup rumit, membutuhkan waktu, dan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, jika kondisi busi sudah terlalu kotor akibat oli, disarankan untuk membawa kendaraan ke bengkel terpercaya untuk perbaikan.

4. Kondisi Busi Overheating

Terakhir, kita akan membahas kondisi busi overheating. Pada kondisi ini, isolator busi berwarna putih pucat dan kering, sedangkan elektroda tampak seperti akan meleleh. Penyebab utama kondisi ini adalah mesin yang mengalami overheating dan tidak mendapatkan pendinginan yang cukup. Selain itu, miss firing atau proses pembakaran yang terlalu cepat dan penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang rendah atau spesifikasi busi yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan kondisi overheating.

Untuk mengatatasi kondisi busi overheating, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan sistem pendinginan mesin berfungsi dengan baik. Periksa sensor pendingin, termostat, serta saluran pendinginan untuk memastikan tidak ada kebocoran atau sumbatan yang menghambat aliran pendingin. Jaga juga agar jumlah cairan pendingin mencukupi.

Selanjutnya, gantilah busi dengan spesifikasi yang lebih tinggi, seperti penggunaan busi iridium. Busi dengan spesifikasi yang lebih tinggi mampu menahan suhu tinggi dan memiliki kemampuan thermal conductivity yang lebih baik, sehingga mencegah overheating pada busi.

Terakhir, pastikan timing pengapian mesin tepat. Pengapian yang tidak sesuai dapat meningkatkan risiko overheating pada busi. Dalam hal ini, sebaiknya dilakukan pengecekan dan pengaturan timing pengapian oleh mekanik yang berpengalaman.

Nah, itulah beberapa kondisi busi. Penting untuk diingat bahwa kondisi busi yang baik sangat penting untuk menjaga performa optimal mesin kendaraan. Mengetahui dan memahami berbagai kondisi busi seperti normal, kotor karbon, kotor oli, dan overheating dapat membantu mengidentifikasi masalah pada mesin kendaraan dengan lebih baik.

Dalam menjaga kesehatan busi, perhatikan juga pemeliharaan rutin kendaraan seperti mengganti busi secara teratur sesuai dengan rekomendasi pabrik, membersihkan filter udara secara berkala, dan menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin.

Dengan melakukan perawatan yang baik terhadap busi, kita dapat memastikan mesin kendaraan bekerja dengan performa maksimal, mengurangi risiko masalah mesin, serta meningkatkan efisiensi bahan bakar. Sebagai pemilik kendaraan, penting untuk selalu menjaga kesehatan dan kinerja mesin agar perjalanan kita aman dan nyaman.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: YouTube FtShare

Tags

Terkini

Terpopuler