Kupas Tuntas Kisah Nabi Adam as, Syetan Memohon Panjang Umur untuk Membalas Dendam Manusia Satu ini

- 17 Agustus 2021, 20:05 WIB
Ilustrasi. Kisah Nabi Adam as, Syetan Memohon Panjang Umur untuk Membalas Dendam Manusia Satu Ini.
Ilustrasi. Kisah Nabi Adam as, Syetan Memohon Panjang Umur untuk Membalas Dendam Manusia Satu Ini. /Pixabay/

OKEJAMBI.COM – Dalam kitab Qishashul Anbiya karya Alma’arif terdapat kisah menarik yang belum pernah terdengar oleh kalangan masyarakat tentang asal – usul syetan yang masih berumur panjang. Syetan memang makhluk yang tidak berwujud nyata, namun bukan berarti mereka tidak memiliki asal-usul kehidupan dan cerita hidup yang perlu dipahami oleh manusia.

Cerita ini dimulai dari sejak terusirnya syetan dari surga dan mendapat kutuk dari Allah swt atas perbuatannya yang durhaka itu (tidak mau disuruh sujud kepada Adam), maka syetan pun bermohon kepada Allah, agar Allah memberi kesempatan (memanjangkan umurnya) untuk membalas sakit hatinya terhadap Adam, karena dia berpendapat bahwa terusirnya dari surge itu, adalah gara-gara Adam as.

Baca Juga: Syair ‘Karbala Berduka Karbala Beraksi’ Karya Jalaludin Rakhmat yang Tersembunyi Selama Puluhan Tahun

Baca Juga: Syair ‘Karbala berduka Karbala Beraksi’ Karya Jalaludin Rakhmat Part 3, Perjuangan Husein saat Mencabut...

Hal ini diterangkan Allah swt dalam Al-Qur’an surat Alh Hijr ayat 36 – 40 terdapat percakapan yang artinya:

Berkata syetan: “Ya Tuhanku! Berilah saya janji (kesempatan) sampai hari manusia dibangkitkan (Qiyamat).”

Allah berfirman: “Sesungguhnya engkau diberi waktu (umur panjang), sampai hari yang ditentukan.”

Sahut iblis itu: “Ya Tuhanku! Disebabkan Engkau telah menyesatkan daku, akan aku hiasi mereka (manusia) dengan kejahatan yang ada di muka bumi ini, dan akan aku sesatkan mereka semua, kecuali hamba Engkau yang ikhlas.”

Allah memperkenankan permintaan iblis itu, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 41 – 44 yang artinya: Allah berfirman: “Inilah janji-Ku yang betul”. Sesungguhnya terhadap hamba-Ku, tiada berhak engkau menguasainya, kecuali orang yang mau mengikut engkau, diantara orang – orang yang sesat. Sesungguhnya neraka jahannam itulah tempat siksaan mereka semuanya. Bagi neraka itu ada tujuh buah pintu. Bagi tiap – tiap pintu itu ada bahagian yang ditentukan untuk orang – orang yang berdosa.”

Halaman:

Editor: Ahmad Roni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah