Mandiri, Pekerja Keras dan Bertanggungjawab: Ini Pola Pendidikan Anak Ala Jepang

- 30 Mei 2023, 12:00 WIB
Mandiri, Pekerja Keras dan Bertanggungjawab: Ini Pola Pendidikan Anak Ala Jepang
Mandiri, Pekerja Keras dan Bertanggungjawab: Ini Pola Pendidikan Anak Ala Jepang /Foto: Pixabay/Michelle_Maria/

Oke Jambi - Gaya pengasuhan anak di Jepang menonjol dengan kebiasaan membiasakan anak untuk menjadi mandiri sejak dini. Berbeda dengan kecenderungan di Indonesia yang seringkali memanjakan anak dengan kenyamanan yang berlebihan, orang tua di Jepang mengajarkan nilai-nilai kemandirian yang penting dalam perkembangan anak.

Hal ini memberikan dampak positif jangka panjang pada masa depan mereka. mayoritas anak tersebut menjadi pribadi yang mandiri dan pekerja keras serta bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Di Jepang, pendidikan anak telah berubah dengan lambat dari pendekatan disiplin yang keras. Banyak orang tua di Jepang telah memutus "rantai" kekerasan pada anak mereka. Meskipun masih ada yang menerapkan hukuman fisik, namun jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya. Peningkatan akses terhadap informasi dan kesadaran orang tua telah membantu mengubah pola pikir dalam pengasuhan anak.

Baca Juga: Mengatasi Tantrum pada Anak: Orang Tua Wajib Pahami Jenisnya dan Temukan Solusinya

Baca Juga: Mengungkap Potensi Tersembunyi Anak: Orang Tua Harus Menemukan dan Mengembangkan Bakat dengan Bijak

Tips Mendidik Anak Ala Jepang

Berikut adalah beberapa aspek pendidikan anak ala Jepang yang dapat dijadikan contoh dan diterapkan di rumah:

1. Pendidikan Moral Tetap Nomor Satu

Sistem pendidikan Jepang dikenal dengan jam sekolah yang panjang dan disiplin belajar yang tinggi. Namun, yang perlu dicatat adalah pentingnya mempertahankan standar moral yang tinggi. Selain pengetahuan eksak, anak-anak di Jepang juga dibina dengan nilai-nilai seperti kejujuran, kerendahan hati, kehormatan, dan kepercayaan. Membesarkan anak yang memiliki akhlak mulia adalah sesuatu yang lebih membanggakan daripada sekadar kecerdasan akademik.

2. Membangun Hubungan Erat antara Orang Tua dan Anak

Orang tua di Jepang memiliki hubungan emosional yang kuat dengan anak-anak mereka selama 6 tahun pertumbuhan anak. Mereka secara langsung terlibat dalam pengasuhan anak dan jarang menggunakan bantuan pengasuh atau orang lain.

3. Membangun Hubungan yang Erat dengan Keluarga

Orang tua di Jepang menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka secara penuh. Mereka tidak akan menitipkan anak pada kakek-nenek atau menggunakan jasa pengasuh. Anak-anak di Jepang juga diajarkan untuk membangun hubungan yang baik dengan anggota keluarga yang lain. Keluarga di Jepang ditandai dengan saling mendukung, mengasihi, dan melindungi satu sama lain.

4. Tidak Menggosipkan Anak

Orang tua di Jepang menghindari kebiasaan menggosipkan anak. Mereka hanya berbagi masalah dengan orang yang mereka percayai. Hal ini jarang terjadi karena dianggap sebagai pelanggaran privasi anak. Membicarakan aktivitas anak sebagai bentuk pelanggaran privasi dihindari

5. Orang Tua sebagai Role Model

Orang tua di Jepang menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka. Mereka tidak memaksa anak untuk melakukan sesuatu, namun memberikan contoh dan menunjukkan cara yang benar. Dalam sebuah penelitian, ibu-ibu Jepang membangun piramida terlebih dahulu sebelum meminta anak-anak mereka menirunya. Jika anak gagal, ibu akan terus mengulangi hingga anak berhasil. Pendekatan ini berbeda dengan ibu-ibu Eropa yang lebih cenderung menjelaskan cara membangun piramida tanpa memberikan contoh.

6. Menghargai Emosi Anak

Anak-anak di Jepang diajarkan untuk memahami dan menghargai perasaan orang lain, termasuk hewan, tumbuhan, dan benda mati. Tujuannya adalah agar anak mampu menghargai orang lain dan lingkungan sekitarnya.

7. Kurangi Pujian atau Kritikan di Depan Umum

Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan pujian atau kritikan pada anak di depan umum. Terlalu sering memuji anak dapat memicu perbandingan dan iri hati dari orang tua lain. Begitu juga dengan mengkritik anak di depan orang lain, hal ini dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan tertutup. Orang tua di Jepang lebih mengajarkan anak-anak untuk menjadi mandiri dan disiplin tanpa bergantung pada pujian atau kata-kata penyemangat.

Dengan mengadopsi beberapa pendekatan dalam mendidik anak ala Jepang, kita dapat membantu anak-anak menjadi mandiri, memiliki nilai-nilai positif, dan membangun hubungan yang erat dengan keluarga. Memperhatikan aspek moral, memilih menjadi role model yang baik, dan menghargai emosi anak merupakan langkah penting dalam membentuk pribadi yang baik dan bertanggung jawab bagi anak-anak kita.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x