Mengenali Lapar Palsu: Kapan Anda Sebenarnya Lapar?

- 12 Juni 2023, 08:00 WIB
Mengenali Lapar Palsu: Kapan Anda Sebenarnya Lapar?
Mengenali Lapar Palsu: Kapan Anda Sebenarnya Lapar? /Foto: Pixabay/sasint/

Oke Jambi - Saat rasa lapar menghampiri, kebanyakan dari kita cenderung langsung meresponsnya dengan mengambil makanan dan memuaskan hasrat perut. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua rasa lapar tersebut adalah tanda bahwa tubuh benar-benar membutuhkan asupan makanan? Ada kemungkinan bahwa itu hanyalah lapar palsu atau yang sering disebut sebagai false hunger. Lalu, bagaimana cara mengenali perbedaan antara lapar palsu dan lapar yang sebenarnya?

Lapar palsu atau false hunger adalah kondisi di mana kita merasa lapar dan makan sebagai respons terhadap kebutuhan yang bersifat emosional atau dipicu oleh rangsangan tertentu. Sementara itu, lapar yang sebenarnya atau true hunger adalah kondisi di mana tubuh kita benar-benar membutuhkan asupan makanan guna menjaga kinerja organ tubuh. Jika lapar yang sebenarnya tidak ditanggapi, maka berbagai masalah kesehatan seperti masalah pencernaan, kelemahan, pusing, bahkan pingsan bisa timbul.

True hunger memiliki perbedaan dengan lapar palsu. Lapar palsu bisa timbul karena keinginan sesaat, rasa bosan, kelelahan, atau pengaruh emosi lainnya. Saat seseorang merasa tertekan atau stres, hal ini seringkali memicu keinginan untuk terus mengunyah makanan, terutama makanan manis dan tinggi gula yang menggugah selera.

Baca Juga: 6 Cara Sederhana Mengecilkan Perut Buncit: Rahasia untuk Perut Rata dan Tubuh Sehat

Baca Juga: Polusi Udara Tinggi: Ini 6 Tips Aman Tetap Berolahraga Diluar Ruangan

Misalnya, makan karena stres, merasa lapar karena mencium aroma yang lezat, atau tergoda dengan hidangan yang menggiurkan.

Penyebab Umum Lapar Palsu:

1. Merasa gugup

Beberapa orang cenderung menunjukkan kegelisahan mereka dengan kebiasaan yang tidak sehat, termasuk makan saat mereka sebenarnya tidak lapar. Misalnya, ketika akan menghadapi wawancara kerja dan merasa gugup, tanpa sadar mereka bisa mulai mengunyah keripik atau minum soda. Hal ini dilakukan untuk memberikan mulut aktivitas yang dapat menjadi pengalih perhatian.

2. Kondisi Stres

Salah satu penyebab paling umum dari lapar palsu adalah stres. Stres dapat meningkatkan kadar hormon kortisol yang dikenal sebagai hormon stres. Kortisol memiliki peran penting dalam tubuh, tetapi ketika terlalu tinggi akibat stres, dapat memicu berbagai masalah. Misalnya, kadar kortisol yang tinggi dapat memicu keinginan untuk makan makanan asin, manis, berlemak, atau olahan. Jika keinginan ini terus dituruti, maka kebiasaan tersebut bisa menyebabkan peningkatan berat badan yang berlebihan.

3. Bersama teman

Seringkali, ketika kita merasa stres, kita mencari dukungan sosial, yang pada dasarnya adalah cara yang baik untuk menghilangkan stres. Sayangnya, hal ini bisa memicu timbulnya lapar palsu. Ketika berkumpul dengan teman, kita cenderung makan di luar bersama mereka. Memang tidak apa-apa melakukannya sesekali, namun terkadang keputusan kita dalam memilih makanan bisa dipengaruhi oleh emosi, terutama saat berkumpul dengan teman. Akibatnya, meskipun sebenarnya tidak merasa lapar, kita mungkin makan berlebihan.

Lantas, bagaimana cara membedakan lapar palsu dan lapar yang sebenarnya? Berikut adalah beberapa cara untuk membedakannya:

1. Mengunyah terus

Aktivitas mengunyah dapat digunakan untuk mengenali apakah perut kita benar-benar lapar atau kita hanya merasa perlu melakukan aktivitas fisik. Cobalah mengunyah permen karet sebagai gantinya. Jika setelah mengunyah permen karet rasa lapar hilang, itu berarti kita sebenarnya tidak benar-benar lapar. Namun, jika rasa lapar masih tetap ada setelah mengunyah permen karet, itu berarti kita memang benar-benar lapar dan sebaiknya segera makan.

2. Minum

Rasa lapar dan haus memiliki perbedaan. Minum air putih bisa membantu kita mengenali apakah kita membutuhkan asupan cairan atau justru ingin makan. Cobalah minum segelas air putih dan biarkan tubuh Anda selama sekitar 10 menit. Jika perut terasa semakin kosong atau lapar, itu berarti kita memang benar-benar membutuhkan asupan makanan. Namun, jika kita merasa kenyang, itu berarti rasa lapar yang kita alami hanyalah lapar palsu.

3. Bunyi perut

Biasanya, perut yang berbunyi adalah tanda khas kita sedang lapar. Namun, hati-hati, lapar palsu juga bisa menunjukkan gejala yang sama, lho! Tidak semua bunyi perut menandakan kita lapar, terutama jika perut berbunyi setelah kita baru saja makan. Bunyi perut bisa disebabkan oleh gerakan peristaltik pada otot-otot saluran pencernaan.

Dengan memahami perbedaan antara lapar palsu dan lapar yang sebenarnya, kita bisa mengelola pola makan kita secara lebih baik. Mengenali lapar palsu dapat membantu kita menghindari makan berlebihan dan menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh kita. Jadi, ketika rasa lapar menghampiri, selalu perhatikan tanda-tanda lapar palsu dan berikan tubuh Anda apa yang benar-benar dibutuhkannya.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah