Mengenang Kisah Pejuang Perang Kemerdekaan Muara Tebo - Batanghari , Jambi

- 2 Agustus 2022, 19:09 WIB
Foto pejuang letnan muda Hoesin Sa'ad dan Anas Nasrun
Foto pejuang letnan muda Hoesin Sa'ad dan Anas Nasrun /

Disamping peristiwa menegangkan ada juga lucunya,, suatu ketika Sersan harun dan Kopral Dolah gilo sudah beberapa hari tidak mandi, lalu pergi ke sungai dengan hanya pakaian dalam saja (kolor) namun senjata tetap di tangan, maklumlah rawan bertemu musuh. Tiba-tiba dari seberang sungai muncul serdadu Belanda. Untung saja Belanda tidak mengira yang mandi itu adalah Tentara RI. Lalu dengan gugup kedua pejuang ini cepat2 naik dengan merayap hanya dengan pakaian dalam saja...akhirnya ditertawakan para penduduk yang melihat mereka..Begitulah keadaan yang serba darurat namun perang gerilya berjalan terus hingga disepakati perjanjian Renville dan gencatan senjata.

Pada bulan Nopember 1949 Belanda melanggar perjanjian dengan memasuki wilayah Republik dengan 6 buah motor pompong dan sebuah kapal bernama “Juliana” berkekuatan 500 orang pasukan dengan maksud menjajah kembali Indonesia. Dengan taktik bumi hangus para pejuang melakukan pembakaran gudang makanan, kantor camat, kantor pasirah semua dibakar. Pasukan Belanda tidak berani mendekat, jam 17.00 barulah Belanda dapat mendarat dengan mengerahkan seluruh pasukannya tapi mereka tidak mendapatkan apa apa, karena pasukan kita sudah mundur ke Belakang dusun Sungai Bengkal kemudian Sialang Tenggeris, Sungai Aro kami menunggu di seberang sungai Batanghari. Belanda akhirnya pindah ke Muara Tebo selama 1 bulan. Sementara di Den Haag, Belanda tercapai lagi kesepakatan KMB (Konferensi Meja Bundar) bahwa Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia.

Di Sungai Bengkal lalu diadakan pertemuan Tentara Republik Indonesia dengan Misi Militer Belanda yang bertempat di muka rumah mandor Berahim Kemantan, Bendera merah-putih kemudian berkibar di tiap rumah, pinggir sungai dan jalan yang dilalui.

Sumber :
1. Naskah Ramli Ibrahim dan beberapa catatan anggota exs pasukan sayang terbuang/ST.
2. Sejarah perjuangan jambi 1945-1949.

Halaman:

Editor: Husnul Khotimah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah