10 Guru Besar UNJA yang Baru Dilantik Sampaikan Orasi Ilmiah, Apa Isinya?...

- 27 Januari 2023, 07:00 WIB
Rektor Unja, Prof. Drs. H. Sutrisno foto bersama 10 guru besar baru yang telah dikukuhkan
Rektor Unja, Prof. Drs. H. Sutrisno foto bersama 10 guru besar baru yang telah dikukuhkan /Humas Unja/

“Pengukuran dan perbaikan miskonsepsi tidak mudah dilakukan. Dibutuhkan instrumen yang tepat untuk mendiagnosa miskonsepsi dan tentunya upaya yang lebih serius untuk mengubahnya. Perlakuan atau pengajaran tersebut dapat meningkatkan jawaban benar mahasiswa terhadap suatu butir soal yang berkaitan dengan konsep yang diujikan, namun ternyata belum tentu signifikan dalam mengubah miskonsepsi mahasiswa pendidikan fisika tersebut,” ujar Prof. Maison.

Kompetensi mahasiswa calon guru yang disampaikan beliau di atas hanyalah sebagian, yaitu pada ranah kognitif (belum menyinggung ranah psikomotor dan afektif), yang ternyata kompetensi kognitif saja sudah sangat bermasalah, belum lagi bila dikaji masalah pada kompetensi lainnya. Kompetensi yang diharapkan saat ini adalah kompetensi holistik terintegrasi yang mensinergikan berbagai aspek karena label guru sebenarnya adalah label sangat terhormat, yaitu sebagai idola yang pantas untuk digugu dan ditiru.

“Masalah dan beban yang dihadapi oleh guru zaman sekarang ditinjau dari aspek lingkungan dan sosial sangat kompleks dan berat. Di satu sisi, guru berusaha mengajarkan siswanya untuk jujur, tetapi contoh yang banyak ditemukan dalam lingkungan masyarakat adalah praktik yang penuh dengan ketidakjujuran,” lanjutnya.

Beliau menyimpulkan bahwa “pendidikan” memerlukan partisipasi banyak pihak dari berbagai kalangan agar bisa berhasil, dan bukan hanya ditumpukan kepada guru saja.

“Pada orasi yang singkat ini dapat saya simpulkan bahwa pendidikan memerlukan partisipasi berbagai pihak (pemerintah, tokoh agama, orangtua, dan masyarakat) agar berhasil, bukan hanya ditumpukan pada guru saja. Harapan terhadap Program Pendidikan Guru secara umum (bukan hanya guru fisika) tentunya sangat besar untuk mencerdaskan bangsa, tetapi kenyataan, praktik, dan sistem yang terjadi di lingkungan siswa sepertinya kurang mendukung malahan terkesan “jauh panggang dari api”. Diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan energi yang besar dari semua pihak yang terkait untuk mengubah ini semua, karena pasti tidak akan semudah membalikkan telapak tangan,” jelas Prof. Maison.

Dr. Ir. Depison, M.P.
Dr. Ir. Depison, M.P.

2. Orasi Ilmiah Prof. Dr. Ir. Depison, M.P.

Prof. Dr. Ir. Depison, M.P. memaparkan Orasi Ilmiah dengan judul “Karakterisasi sebagai Dasar Seleksi dalam Rangka Mendukung Program Pemuliabiakan Ternak Lokal” pada kegiatan pengukuhan Guru Besar Universitas Jambi (UNJA), Kamis (19/1/23) di Balairung Pinang Masak UNJA Mendalo.

Profesor kelahiran Pasaman, Sumatera Barat pada tanggal 20 Desember 1967 tersebut merupakan Guru Besar bidang ilmu Produksi Ternak dan menjadi dosen di Fakultas Peternakan UNJA.

Beliau memaparkan mengenai karakterisasi sebagai dasar menseleksi dalam rangka mendukung program pemuliabiakan hewan ternak lokal yang ada di Provinsi Jambi. Beliau menyebut bahwa ternak lokal memiliki kemampuan adaptasi yang cukup baik, namun variasi genetik masih relatif tinggi berdasarkan morfologinya. Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mengevaluasi morfologi ternak yaitu dilakukan karakterisasi morfologi ternak, melalui karakterisasi karakteristik kuantitatif dan molekuler.

Hewan ternak yang diuji coba dalam penelitiannya beraneka ragam, mulai dari Sapi Bali, Kambing Kacang, Domba Ekor Tipis (DET), serta Ayam Super, Bangkok, KUB, Sentul, Kampung, dan Merawang.

Halaman:

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: unja.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x