OKEJAMBI.COM- Belakangan, dalam rangka menjaga berat badan dan pola hidup yang lebih baik, banyak masyarakat mulai beralih ke jenis-jenis makanan alternatif, salah satunya beras porang.
Beras porang merupakan olahan tepung glucomannan dari umbi porang yang dibentuk layaknya butiran nasi.
Tidak hanya dari segi bentuk, rasa beras porang ini hampir mendekati rasa beras putih yang selama ini masyarakat Indonesia banyak konsumsi.
Beras porang juga dikenal dengan sebutan konjac rice. Beras porang ini terbuat dari glucomannan, yaitu sejenis serat yang berasal dari akar tanaman konjac atau konnyaku.
Tanaman konjac atau konnyaku ini biasanya dapat ditemukan di beberapa negara seperti China, Jepang, dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya.
Baca Juga: Karbohidrat Kompleks Lebih Baik, Berikut Penjelasannya
Kenapa beras porang dianggap lebih baik dan sehat?
Hal ini dikarenakan beras porang yang memiliki kalori rendah. Dalam 40 g beras porang, kalorinya hanya berjumlah 28 kkal setelah dimasak, sedangkan pada nasi putih, dalam 40 g terdapat 52 kkal.
Nasi dari beras porang 40 g sudah bisa membuat perut kita kenyang dan lebih tahan lama, berbeda dengan nasi putih. Setidaknya kita membutuhkan satu piring nasi putih dengan total kalori 204 kkal.
Kenapa demikian?
Makanan yang dibuat dari glucomannan mampu menyerap air lebih banyak dan membentuk massa yang kental, sehingga memberikan efek rasa kenyang yang lebih lama.
Selain memberikan efek kenyang yang lebih lama, glucomannan ini juga dipercaya mampu menurunkan kadar kolestrol dalam darah.
Proses memasak beras porang ini pun lebih praktis, yaitu cukup diseduh dengan air panas dan tunggu 15-20 menit, nasi dari beras porang sudah siap untuk dikonsumsi.
Beras porang ini jika belum matang sempurna, rasanya akan seperti nasi kekurangan air. Oleh karena itu, penting sekali menunggu beras porang matang sempurna agar makan terasa lebih nikmat.